-->

Dua Nelayan Asal Sorong yang Hanyut, Ditemukan di Kalimantan

AIMAS (SORONG) - Dua orang nelayan asal Kabupaten Sorong, yang terhanyut pada insiden 3 Agustus lalu ditemukan terdampar di perairan Kalimantan oleh kru kapal tanker.

Pada tanggal 3 Agustus 2015, sejumlah nelayan asal pulau Dua mendapatkan informasi tenggelamnya sebuah perahu yang ditumpangi lima orang nelayan di perairan pulau Fial, distrik Kelamono, Kabupaten Sorong akibat gelombang angin selatan yang cukup tinggi.

Kelima nelayan tersebut diketahui selamat setelah tiga lainnya ditemukan nelayan lainnya pada 5 Agustus di muara kali Kelamono. Sementara dua lainnya disebutkan berada di Kalimantan setelah diselamatkan kru tanker di tengah lautan lepas.

Seorang nelayan asal Sorong, Evan, ketika ditemui Jubi, Selasa (1/9) malam menuturkan, saat itu mereka hendak membuka lokasi pencarian baru di pulau Fial. Namun naas menimpa mereka setelah dihantam gelombang besar.

“Dalam pencarian korban perahu tenggelam, rekan-rekan kami hanya berhasil menemukan tiga orang nelayan selamat di muara Kali Kelamono sudah dalam keadaan lemas berpegangan masing-masing di sebuah jerigen, sedangkan dua lainnya selamat. Kami mendapat informasi mereka di Kalimantan,” kata Evan.

Kapolsek Beraur‎, Aipda Subagiyo ketika dikonfirmasi Jubi mengaku belum mengetahui informasi tersebut. “Kami tidak mendapatkan adanya laporan tersebut,” kata Aipda Subagiyo.

“Seandainya saat itu kami mengetahuinya pasti kami akan datang, daerah kami terlalu luas jangkauannya sehingga sulit untuk mengawasi setiap daerahnya. Untuk mencapai muara kali Kelamono saja dibutuhkan waktu perjalanan menggunakan long boat selama lima jam,” katanya lagi. [Jubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah