-->

Rizal Ramli Minta Sudirman Said Tidak Sebar Gosip

JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menganggap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sedang menyebar gosip. Hal itu dikatakan Rizal saat ditanya wartawan perihal pernyataan Sudirman yang menyebut-nyebut ada "politikus kuat" yang mencatut nama Persiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terhadap PT. Freeport Indonesia.

Menurut Rizal, Sudirman seharusnya mengungkap secara gamblang siapa politikus yang dimaksud. Namun, hal itu tak dilakukan. Sudirman justru melempar isu ke media tanpa menunjukkan bukti.

"Tanya saja sama yang ngomong. Jangan nyebar gosip, dong," ujar Rizal saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Maritim, Jakarta, Kamis (12/11).

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menantang Sudirman untuk blakblakan. Pasalnya, dengan begitu, maka pernyataan Sudirman bisa dipertanggungjawabkan.

"Kalau berani ngomong fakta, tunjukkan orangnya. Pasti ramai. Jangan nyebar gosip," kata dia.

Meski begitu, Rizal tak memungkiri kemungkinan adanya kebenaran dari pernyataan Sudirman Said. Namun, menurut dia, yang penting dilakukan oleh Sudirman saat ini adalah mengungkapkan siapa politikus yang dimaksud.

"Menurut saya, harus (dibuka ke publik), jangan dibiasakan menteri nyebar gosip. Beri tahu apa adanya," ucap Rizal.

Sudirman Said sebelumnya menyebutkan ada tokoh politik yang sangat berkuasa mencoba menjual nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kepada Freeport. Dengan mencatut nama Presiden dan Wapres, politisi itu menjanjikan ke Freeport agar kontrak bisa segera diberikan.

"Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman Said kepada Kompas, Selasa (10/11).

Namun, dia mengaku tak bisa menyebut siapa politisi yang coba menjual nama dua pimpinan tertinggi republik itu. Hanya, Sudirman mengatakan bahwa orang itu cukup terkenal. JK, tutur dia, tahu persis siapa orang yang coba menyeret-nyeret nama dua petinggi republik tersebut.

"Keduanya (Presiden dan Wapres) sangat marah. Pak Jokowi mengatakan, 'ora sudi'. Ora sudi kan ungkapan Jawa yang sangat dalam. Begitu pun Wakil Presiden. 'Ini orang kurang ajar dan saya tahu orang itu siapa,' kata Wapres. Jadi, Wapres sudah menduga," ujarnya.

Sudirman mengaku mengetahui semua tindakan licik tokoh-tokoh politik di balik percobaan perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia. Sebab, Freeport juga telah menceritakan secara rinci permintaan tokoh-tokoh politik tersebut.

Sedangkan komisaris PT. Freeport Indonesia, Andi Mattalatta sebelumnya mengaku baru mengetahui adanya politisi yang mencatut nama presiden dan wakil presiden terkait perpanjangan kontrak karya perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu.

Dia meyakini, Sudirman yang mengungkap fakta itu sudah mempertimbangkan dampak pernyataannya dengan matang. Andi bahkan menduga, Sudirman sengaja mengumbarnya kepada publik untuk memberi pelajaran kepada politisi tersebut.

"Artinya dengan berucap begitu, sebenarnya itu sudah hukuman, karena telah menimbulkan citra bahwa politisi yang dimaksud itu citranya sudah langsung negatif," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/11). [Kompas]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah