-->

Petani Windesi Pasarkan Hasil Pertanian di Manokwari

KOTA SORONG - Petani Windesi Kabupaten Teluk Wondama memasarkan hasil pertanian mereka ke Manokwari, ibukota Provinsi Papua Barat karena harga lebih memuaskan.

"Kami mengangkut hasil pertanian menggunakan kapal dari Wondama untuk dijual ke Manokwari karena harga di Manokwari lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga di Teluk Wondama," kata Kusmini petani Distrik Windesi Teluk Wondama di Sorong, Jumat.

Dia mengatakan, hasil produksi pertanian petani Distrik Windesi Wondama seperti cabai rawit, cabai keriting, tomat, kacang tanah dan sayur-sayuran sangat melimpah.

"Hanya saja harga hasil produksi pertanian tersebut di pasar tradisional Wasior Kabupaten Teluk Wondama sangat rendah bahkan tidak laku terjual," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, petani yang sebagian besar warga trasmigrasi asal Jawa Timur itu memilih untuk memasarkan hasil produksi ke Manokwari karena harga sangat memuaskan.

"Misalnya tomat harga di pasar Wasior Kabupaten Wondama Rp15.000/kg - Rp20.000/kg sedangkan di pasar Manokwari mencapai Rp30.000/kg - Rp40.000/kg," katanya.

Menurut dia, harga angkutan Kapal Laut dari Windesi menuju Manokwari cukup murah Rp70.000 satu orang penumpang dan berapa banyak barang bawaan tidak dikenakan biaya sehingga petani Windesi memilih memasarkan hasil produksi pertanian ke Manokwari.

Ia menyampaikan, kendala yang dihadapi petani Windesi adalah keterbatasan transportasi untuk mengangkut hasil pertanian mereka dari kampung ke ibukota Distrik atau Kecamatan.

"Pertani Windesi berharap Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama menyediakan truk untuk melayani angkutan hasil pertanian petani Windesi," ujarnya (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah