-->

Pangkoops AU Pimpin Evakuasi Korban Pesawat Hercules di Gunung Lisuwa

BIAK (BIAK NUMFOR)- Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Angkatan Udara II Marsekal Madya (Marsdya) TNI Sugeng Umar Haryono memimpin evakuasi korban pesawat Hercules yang jatuh di sekitar Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu pagi.

"12 korban sudah ditemukan dan meninggal dunia, rencana 12 korban akan dibawa ke Biak sebelum diterbangkan ke kampung halaman mereka," kata Marsda TNI Sugeng Umar Haryono, di STAB Lanud Manuhua, Kabupaten Biak Numfor, Minggu.

Ia mengatakan untuk mengevakuasi korban pesawat Hercules jenis C-130 kode penerbangan A-1330 Hsa 334 itu, pihaknya mengerahkan 34 personel gabungan Paskhas dan Lanud Manuhua.

"Sebanyak 12 prajurit gugur dalam menjalankan tugas negara, jajaran TNI AU menyatakan bela sungkawa," ujarnya . Pesawat Hercules naas itu pada Minggu 18 Desember 2016 pukul 05.34 WIT bertolak dari Bandara baru Mozes Kilangin di Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, membawa bahan bangunan jenis semen, dan 12 kru serta satu penumpang.

Pesawat itu jatuh pada Pukul 06.05 Wit di Kampung Minimo, Distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya.

Pesawat Herkules yang dipiloti Mayor (Pnb) Marlon Kawer itu dinyatakan tewas bersama 12 kru, dan satu penumpang.

Adapun nama-nama kru pesawat Hercules itu yakni Kapten J. Hotian F. Saragih (Penerbangan BR), Lettu Hanggo Fitradhi (Penerbangan II), Lettu Fajar Prayogo (Navigator I), Peltu Lukman Hakim (Juru radio udara).

Berikut, Peltu Suyata (Juru mesin udara I), Peltu Khusen (Juru mesin udara II), Serma Khodori (Juru mesin udara II), Peltu Agung (Load master II), Serma Fatoni (Load master I), Serda Suyanto (Extra Crew), dan Peltu Agung Tri (Load master I). (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah