-->

Petani dari Deiyai, Markus Mote Bangga Anaknya Menjadi Anggota TNI

Petani dari Deiyai, Markus Mote Bangga Anaknya Menjadi Anggota TNI

KOTA JAYAPURA - Markus Mote mengaku bangga anaknya Abner Mote bisa jadi TNI dengan pangkat awal prajurit dua yang dilantik bersama 319 orang lainnya oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Sabtu.

"Saya senang dan bangga," kata Markus Mote didampingi istrinya, Makaria Dowai saat menghadiri upacara pelantikan Tamtama baru gelombang II tahun ajaran 2016 di Lapangan Pancasila, Rindam XVII/Cenderawasih.

Markus yang hanya seorang petani dan pekerja serabutan itu tidak dapat menyembunyikan rasa senang dan bangganya kepada anak bungsunya yang baru saja dilantik menjadi prajurit TNI.

"Ini merupakan doa kami yang dijawab oleh Tuhan. Anak kami bisa mengabdi sebagai prajurit TNI," katanya.

Anakku, Prada Abner Mote, kata dia, bisa menjadi contoh bagi anak-anak remaja atau seusianya di Wagete, Kabupaten Deyai yang ingin sukses menjadi abdi negara, bukan saja sebagai aparatur sipil negara, tetapi bisa menjadi prajurit pelindung rakyat.

"Kami berharap ada anak-anak Papua lainnnya juga bisa ikuti jejak anak kami," kata Markus disertai derai air mata.

Hal senada diungkapkan ibunda Prada Abner Mote, Makaria Dowai mengaku bangga dengan TNI AD yang telah mempercayakan anaknya menjadi salah satu prajurit untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa.

"Saya bangga dan bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Pangdam Cenderawasih, karena anak saya bisa jadi prajurit TNI AD," katanya dengan mata bekaca-kaca.

Sedangkan Prada Abner Mote yang ditemui Antara mengemukakan bahwa anak petani bisa menjadi TNI AD, adalah hal yang luar biasa.

"Siap, bapak dan mama petani. Saya akan mengabdikan hidupku untuk bangsa dan negara Indonesia, khususnya untuk rakyat Papua," katanya.

Prada Abner Mote merupakan satu dari 80 orang tamtama TNI AD putra asli dari pegunungan tengah Papua, dari total 320 orang Tamtama baru yang dilantik oleh Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian.

"Diantara mereka ini, sebanyak 80 orang putra asli Papua yang berasal dari daerah terjauh, terpencil atau pedalaman seperti dari Oksibil, Sinak, Mulia, Wagete. Mereka ini dites secara terpisah, dibina dan dilatih dulu sebelum naik pendidikan dengan harapan ada keterwakilan dari daerah mereka," katanya.

Puluhan tamtama dari daerah terpencil atau terjauh itu, kata Pangdam, diharapkan nantinya bisa kembali ke daerahnya sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) setelah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan selanjutnya yang nantinya bisa diaplikasikan di tengah masyarakat.

"Mereka ini nantinya yang akan menjadi Babinsa, mereka ini kan paham budaya dan bahasa masyarakatnya, sehingga jika terjadi persoalan atau konflik, mereka inilah yang akan berupaya dan berusaha untuk menyelesaikan bersama pemangku kepentingan lainnya," katanya. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah