-->

Rp20 Miliar Dihasilkan dari Pelepasan 100 Kontainer Kayu Papua ke Tiongkok

 
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Provinsi Papua melepas sebanyak 100 kontainer komoditas hasil hutan Provinsi Papua ke Tiongkok yang difasilitasi PT Pelabuhan Indonesia IV.

Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan ekspor yang dilepas langsung oleh Gubernur Papua Lukas Enembe bersama jajaran dan Direksi Pelindo IV itu diharapkan mampu mendatangkan pendapatan dengan nilai Rp20 miliar.

Doso mengatakan pihaknya akan terus mendatangkan kapal asing untuk melakukan ekspor langsung dalam rangka mengangkut komoditas hasil bumi masyarakat Papua.

"Ekspor langsung ini dilakukan untuk mendorong perekonomian daerah kelolaan pelabuhan PT Pelindo IV ke sejumlah negara. Kegiatan ekspor langsung ini akan kita dorong terus, terutama di Pelabuhan kelolaan PT Pelindo IV," katanya.

Dia menuturkan salah satu rencana Pelindo IV ke depan di Provinsi Papua dengan mendatangkan kapal langsung dari Australia membuka pasar rumput laut.

"Ini akan kami coba ke depan dengan membuka pasar rumput laut melalui ekspor langsung nantinya," ujarnya.

Pada pelepasan ekspor langsung tersebut diikuti kegiatan peletakan batu pertama (ground breaking) perpanjangan pembangunan dermaga di pelabuhan Jayapura dalam rangka peningkatan kapasitas sandar kapal di pelabuhan tersebut.

Sementara itu, untuk menjamin ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga semen dan pupuk di Provinsi Papua, Pelindo IV telah melakukan perjanjian kesepahaman bersama BUMN PT Semen Tonasa dan PT Pupuk Kaltim mengangkut pasokan langsung semen dan pupuk melalui rute Makassar-Jayapura.

Rute tersebut mampu memangkas harga semen hingga 15 persen.

"Kami telah merintis rute reguler pelayaran baru Makassar-papua-Makassar sehingga tidak perlu mutar lagi ke Surabaya. Jadi akan ada efisiensi harga sekitar 15 persen," kata Doso.

Dia menuturkan rute baru tersebut akan menekan penghematan 40 persen tarif logistik tanpa harus melalui Semarang dan Surabaya dengan waktu empat sampai lima hari.

"Tentu saja kalU memutar ke Semarang dan Surabaya ongkos selama empat lima hari itu biayanya besar dibanding dengan rute langsun," katanyam Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe mengapresiasi langkah Pelindo IV yang telah melakukan kegiatan ekspor langsung ke luar negeri.

Lukas berharap kegiatan ekspor langsung mampu membuka pasar sehingga daerah Papua bisa lebih dilirik oleh para investor. Dia juga meminta ekspor langsung tidak hanya mengangkut komoditas hasil hutan berupa kayu, namun juga komoditas lain di papua seperti kopi, coklat serta sektor perikanan.

"Saya kira ini kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua. Dengan kekayaan komoditi di Papua menunjukkan kami tidak miskin," katanya. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah