-->

Yosua Pahabol dan Yoseph Yopi Marandof Tunggu Panggilan di Persija

Yosua Pahabol dan Yoseph Yopi Tunggu Panggilan di Persija
JAKARTA - Meski belum mengumumkan siapa nama pemainnya yang akan berlaga di Liga 1. Persija Jakarta menyatakan ada dua pemain asal Papua yang masih mengikuti seleksi di tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut, yakni Yosua Pahabol dan Yoseph Yopi Marandof.

Kedua pemain tersebut akan ditentukan nasibnya pada Kamis (13/4/2017). Dari dua pemain tersebut, salah satunya harus menjadi pelengkap di skuad Persija.

Hal itu disampaikan langsung oleh Asisten Manajer Persija, Ardhi Tjahjoko, selepas menggelar syukuran dengan anak yatim piatu di Mess Persija yang terletak di Halim, Jakarta Timur. Ia tidak bisa menerka siapa pemain asal Papua yang akan masuk ke Persija.

"Nasib dua pemain dari Papua besok ya ditentukan oleh tim pelatih karena mereka yang paling mengerti," ucap Ardhi.

Lebih lanjut Ardhi menambahkan Persija wajib memiliki pemain asal Papua. Sebab, manajemen tim Ibu Kota Indonesia itu ingin Persija sebagai tempat berkumpulnya suku-suku di Tanah Air.

Sebelum Yosua Pahabol dan Yoseph Yopi datang, Persija sudah menyeleksi gelandang serang asal Papua bernama Yance Youwey. Namun, pemain dari Perseru Serui itu tidak bisa masuk ke Persija karena belum sesuai dengan kriteria yang diinginkan tim pelatih.

"Sebenarnya kalau kemauan ya kita mau ada pemain dari Papua untuk mewakili di Persija. Kita ingin di Persija itu ada terdapat berbagai macam suku dari Indonesia," sambungnya.

Yosua Pahabol lebih dahulu datang ke Persija ketimbang Yoseph Yopi. Kedua pemain tersebut harus menunjukan kemampuannya di depan Pelatih Persija Stefano Cugurra Teco bila ingin masuk ke Macan Kemayoran. (tribunews)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah