-->

Pemerintah Mimika dan PT Freeport Indonesia Diminta Perhatikan Masyarakat Kampung Nayaro

TIMIKA (MIMIKA) - Pemerintah Kabupaten Mimika dan PT Freeport Indonesia diminta memperhatikan ratusan masyarakat Kampung Nayaro. Pasalnya, sejak terjadinya aksi penembakan orang tak dikenal di Tanggul Timur, Kali Kopi areal PT Freeport, mereka masih mengungsi ke sejumlah kawasan di Kota Timika karena ketakutan.

Salah satu tokoh masyarakat suku Amungme Yopi Kilangin di Timika, Senin (23/09/2013) mengatakan, Pemerintah dan PT Freeport Indonesia harus segera mengambil kebijakan untuk menyelesaikan persoalan ini karena masyarakat Kampung Nayaro masih mengalami trauma akibat peristiwa penembakan tersebut.

"Kasihan masyarakat, harus ada langkah-langkah konkrit dari pemerintah atau pun freeport untuk menyelesaikan masalah ini karena mereka masih trauma untuk kembali ke kampung" ungkap Yopi.

Ratusan warga Kampung Nayaro saat ini terpaksa bermukim di kerabat mereka yang berada di Kota Timika karena masih ketakutan akan menjadi sasaran tembak orang tak dikenal. Selain itu, tidak ada kendaraan yang berani mengantar mereka menuju ke kampung.

Yopi mengatakan, untuk saat ini hal yang perlu diperhatikan oleh Pemda Mimika dan Freeport adalah memberikan bantuan makan dan tempat tinggal sementara sebelum masalah ini benar-benar selesai.

Pemerintah dan Freeport juga harus bekerja sama bagaimana mencari solusi agar warga Kampung Nayaro mendapatkan tempat yang layak di Timika karena untuk kembali ke kampung sudah tidak mungkin lagi karena masyarakat masih terus dihantui rasa takut.

Kampung Nayaro terletak di sisi timur area pengendapan limbah tailing PT Freeport Indonesia. Kampung ini dibangun oleh Freeport sekitar tahun 1990-an sebagai bagian dari program recognisi lantaran hutan ulayat warga Nayaro dan empat desa yang lain menjadi area pengendapan tailing Freeport di wilayah dataran rendah Mimika.

Di lokasi itu, awalnya bermukim sebanyak 911 jiwa dengan 171 kepala keluarga (KK). Masyarakat yang bermukim di Kampung Nayaro merupakan satu rumpun marga dengan masyarakat yang tinggal di Kampung Koperapoka dan Nawaripi, Timika.

Sejak terjadi penembakan di areal Tanggul Timur Kali Kopi beberapa tahun lalu, warga Kampung Nayaro merasa ketakutan sehingga mereka mengungsi ke Kota Timika. [PortalKBR]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah