-->

Pertemuan Damai Antara Suku-suku yang Berkonflik di Timika akan Dilakukan

KOTA JAYAPURA – Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistiyo Pudjo mengatakan pertemuan dengan berbagai pihak terkait konflik antar suku di Timika akan segera dilakukan.

“Pertemuan direncanakan senin (03/02/2014) dengan menghadirkan Lemasko, Lemasmo dan lembaga adat lainnya bersama pejabat sementara Bupati Mimika,” ungkap AKBP Sulistiyo Pudjo kepada tabloidjubi.com melalui pesan singkat, Minggu (02/02/2014).

Beberapa waktu kemarin, pihaknya telah menurunkan satu pleton Brimob dan satu pleton Dalmas untuk berjaga-jaga di lokasi konflik antar suku. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi provasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Sementara, masa dari Suku Moni dan Suku Dani sudah menarik diri dan hingga saat ini, tidak ada korban meninggal dunia,” kata AKBP Sulistiyo Pudjo lagi.

Sementara itu, Jerry Duwitau, Ketua Lembaga Adat Moni Selatan (Lemasmos) Mimika meminta Gubernur Provinsi Papua, Ketua DPRP, Ketua MRP, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua dan Kapolda Papua untuk segera membentuk tim sebagai upaya penyelesaian masalah konflik antar suku yang terjadi di Kampung Iwaka, Kabupaten Mimika.

“Perang suku ini terjadi karena pemerintah membuka jalan trans Timika ke Wagete tanpa persetujuan pemilik ulayat tanah, termasuk pemberian ijin kepada pengusaha tanpa sepengetahuan pemilik ulayat tanah,” tutur Jerry kepada tabloidjubi.com via seluler, Minggu (02/02/2014) malam.

Dirinya mengaku, bersama dengan tokoh adat dan agama telah melakukan berbagai upaya penyelesaian konflik ini tetapi sudah tidak sanggup sehingga dirinya meminta Pemerintah Provinsi Papua agar segera menyelesaikan polemik yang sudah lama berlangsung ini. [TabloidJubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah