-->

Pangdam Cenderawasih Jenguk Korban Kecelakaan Helly Puma di RS Marthen Indey

KOTA JAYAPURA - Setelah tiga hari tertahan di lokasi pendaratan darurat Heli Puma milik TNI-AU  dengan 14 penumpang yang terdiri dari 10 anggota Pamtas dari Yonif 133/YS asal Padang dan 4 orang crew Heli Puma, akhirnya Senin (01/12) siang  delapan (8) orang bisa dievakuasi  ke Jayapura  dan langsung menuju RS Martehn Indey, Jayapura masing-masing ; Serda Arman ( lecet pipi kana), Praka Joko (lecet dan sesak nafas) , Praka Gunawan ( kaki lecet),  Praka Ulil Amri ( patah pergelangan kaki Kanan)  dan Prada Dani hanya mengalami trauma.ke- 5 personil itu berasal dari Yonif 133/ YS  kemudian. Lettu  tek  Rivo Gultom ( bahu kiri retak),  Peltu Hadi/ crew helly ( bahu kana tidak bisa di gerakkan) ,  sementara 6  orang lagi belum dapat dievakuasi dan masih berada dilokasi.

Panglima Kodam XVII/Cendrawasih , Mayjen TNI Fransen G. Siahaan , Senin (01/12)  malam menjenguk korban kecelakaan Helly Puma di Rumah Sakit Marthen Indey.  Pangdam beserta istri didampingi Asintel, Kol. Immanuel Ginting,  Kol. Josep L.

Pangdam memperoleh keterangan dari para korban tentang kejadian yang mereka alami pada Jumat (28/11/2014) pukul 15.00 WIT itu, bahwa awalnya pilot berusaha menghindari  awan tebal hitam, pilot mencoba masuk sebelah kiri ternyata awan tebal dan masuk kanan juga awan tebal, akhirnya pilot mengambil  lurus  ternyata sudah gunung dan tiba-tiba pilot manufer ternyata ekor kena gunung  dan Heli terguling 25 meter akhirnya tersangkut di pohon.

“ Ini mejijat Tuhan, kalau dilihat dari kondisi Heli yang patah kemungkinan hidup sudah tipis, namun Tuhan melindungi mereka dan semua selamat,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G Siahaan saat menjenguk para korban diRS Marthen Indey Jayapura, Senin (01/12)

“ Kejadian ini sebenarnya kalau dilihat dari gambar kondisi pesawat tidak akan ada yang hidup, namun karena keajaiban Tuhan semuanya selamat. Patut kita syukuri  mereka masih selamat. Ini keajaiban  luar biasa ada 14 orang tetapi semua masih hidup,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Pangdam minta para Dokter yang menangani korban itu agar dilakukan secara intensif.  “ Saya sudah perintahkan kepada dokter supaya diberikan pengobatan yang intensif dan dilhat dari kondisi para korban tidak perlu harus dibawa berobat di Jakarta , para dokter di RS Mathen Indey bisa menanganinya,” ujarnya.

Pesawat Heli mendarat darurat pada Jumat (28/11) pukul 15.00 WIT dan baru bisa di evakuasi 3 hari kemudian (Senin 01/12))  ditengah cuaca dingin mereka masih bisa bertahan dengan kondisi yang sakit karena luka dan patah tulang. [PapuaPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah