-->

Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua Tidak Terpengaruh Kisruh di Pusat

KOTA JAYAPURA - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua tidak perlu terpengaruh kisruh sepak bola antara PSSI pusat dengan Menpora, tetapi lebih mementingkan pembinaan para pemula agar lahir pesepak bola muda seperti Boaz TE Salossa.

Pernyataan ini terungkap ketika RRI Nusantara V Jayapura menggelar dialog interaktif dengan tema "Apa yang perlu dilakukan oleh PSSI Papua terkait masalah penghentian LSI QNB dan Divisi Utama yang merupakan dampak dari pembekuan PSSI pusat oleh Menpora Imam Nahrawi` yang dipandu oleh Rezki Kurniawan, Selasa pagi.

Ny Monim warga Kompleks RSUD Dok II Jayapura mengatakan PSSI di Papua tidak perlu terpengaruh dengan kegaduhan yang terjadi di pusat.

"Kita tidak usah terpengaruh dengan masalah di pusat, PSSI Papua lebih baik fokus pada pembinaan sepak bola di usia dini hingga tingkatan senior, agar tercipta pesepak bola Boaz-boaz lainnya," katanya.

Pernyataan Ny Monim itu mendapat dukungan dari Erik, warga Waena, Distrik Heram.

"Kondisi riil, memang terjadi masalah di PSSI dan pemerintah, tetapi sepak bola di Papua tidak perlu mati. Kita perlu buat kompetisi berjenjang tingkatan umur dari 17 tahun - 23 tahun, apa lagi PSSI di Papua belum ada kegiatan sama sekali, ini harus dilakukan untuk cetak prestasi di kemudian hari," katanya.

Sementara Andreas Samakori, warga Polimak, Distrik Jayapura Selatan dan Hans, warga Kotaraja Distrik Abepura berpendapat bahwa jika kompetisi dihentikan maka Persipura bisa main di liga regional lainnya agar talenta-talenta sepak bola Papua tidak mati.

"Saya setuju sekali jika FIFA berikan sanksi kepada kita, sebagai bentuk pembelajaran agar tercipta paradigma baru sepak bola sehingga ke depan bisa tercipta prestasi yang bagus," kata Hans.

Sebelumnya, PSSI Pusat menyatakan menghentikan Liga Super Indonesia QNB dan Divisi Utama musim 2015 karena keadaan `Force Majeure` dampak dari pembekuan atau sanksi administrasi dari Menpora Imam Nahrawi.

Sementara klub profesional Persipura Jayapura yang menjadi kebanggaan masyarakat Papua menyatakan tunduk dan taat kepada aturan yang berlaku di Indonesia dan tentunya pada PSSI yang diakui oleh FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia.

"Persipura kan klub di dalam Indonesia, tentunya ikut aturan yang ada dan dikeluarkan oleh PSSI," kata ketua umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano (BTM) di Kota Jayapura, Papua, Senin (4/5).

Menurut dia, "Apa yang PSSI lakukan, kami Persipura tetap ikut. Yah aturan yang dikeluarkan oleh PSSI kita ikuti," katanya.

Mengenai liga yang diwacanakan akan dijalankan oleh tim transisi dari Kemenpora, BTM menegaskan bahwa Persipura tetap berdiri dengan teguh bahwa PSSI adalah badan atau lenbaga bagian dari FIFA.

"Kami tidak mencampuri urusan ke dalam. Yang terpenting adalah Menpora dan PSSI bisa duduk bersama selesaikan masalah yang ada sehingga kompetisi ini bisa berjalan dengan baik," katanya.

"Kami ikut yang dikeluarkan oleh PSSI, kita tahu bersama kalau itu sudah intervensi dari pemerintah itu bakal ada sanksi dari FIFA, kami hanya ingin ikut aturan," lanjutnya. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah