-->

Filep Karma Nilai Ancaman Perang TPM/OPM Hanya Hoax

KOTA JAYAPURA -  Pemberitaan beberapa media nasional yang menyebutkan Enden Wanimbo dan Puron Wenda mengancam pihak keamanan Indonesia untuk perang terbuka disikapi dengan tenang oleh Filep Karma.

Tokoh Papua yang dihukum 15 tahun penjara karena mengibarkan Bendera Bintang Kejora pada tahun 2004 ini mengatakan berita tersebut hanyalah hoax yang disebarkan oleh wartawan.

“Kita harus hati-hati. Itu berita hoax yang disebarkan oleh wartawan. Entah maksudnya apa dan siapa dibelakang hoax ini, kita juga tidak tahu,” kata Filep Karma kepada Jubi, Senin (25/5).

Ia meminta orang Papua untuk mempelajari berita-berita tentang Papua sehingga bisa membedakan mana yang hoax dan mana yang fakta.

“Kita harus belajar mana wartawan, mana agitator dan mana propaganda,” tegas Karma yang baru-baru ini menolak pembebasannya yang ditawarkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Minggu lalu, beberapa media memberitakan kelompok pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menebarkan ancaman melancarkan perang terbuka terhadap TNI dan Polri dan masyarakat non-Papua.

Berita-berita ini membuat aparat keamanan di Papua memberikan respon. Juru Bicara Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Komisaris Besar Polisi Patrige Renwarin, sehari setelah berita ancaman perang terbuka ini, mengatakan telah memerintahkan seluruh Kepolisian Resor (Polres) di wilayahnya untuk siaga dan waspada.

“Sudah sering mereka mengancam tapi kami tidak meresponsnya dengan langkah represif, hanya antisipatif dan preventif. Kami menganalisis sejauh mana ancaman yang dilancarkan, yang jelas tujuannya membuat masyarakat resah,” ujar Patrige Renwarin kepada wartawan di Markas Polda Papua, Jumat (22/5).

Meski demikian, Panglima TNI Jenderal Moeldoko tak memberikan instruksi untuk menanggapi ancaman teror dari kelompok Puron Wenda dan Enden Wanimbo ini.

Dalam catatan Jubi, semasa Mayjend Christian Zebua menjabat Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, ia pernah mengakui tahu dimana markas kelompok Enden Wanimbo dan Puron Wenda ini.

“Saya tahu di mana OPM (Organisasi Papua Merdeka) berada, dukungan persenjataannya pun saya tahu. Kalau saya mau, sekali tumpas selesai,” kata Mayjen TNI Christian Zebua, pada pertengahan September 2014. [Jubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah