-->

Kalapas Akui Stafnya Keluarkan Napi Diluar Prosedur

KOTA SORONG - Kalapas Sorong Maliki, saat menemui massa dalam kondisi setengah basah di ruang kerjanya. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut, Kalapas didampingi 3 orang stafnya mengakui kalau napi yang terlibat dalam peristiwa lakalantas yang mengakibatkan meninggalnya Nelson Umpain itu adalah warga binaannya.

Terkait siapa pemberi ijin sehingga napi itu keluar, Kalapas mengaku bukan dirinya yang memberi ijin, melainkan KPLP, pejabat setingkat di bawahnya.Stafnya memberi ijin tertulis kepada napi untuk keluar dengan alasan ada keperluan pribadi untuk pengurusan tanah.

Kalapas kemudian menuturkan, hari itu tanggal 21 Mei, Ia mendampingi Kakanwil Hukum dan HAM yang melaksanakan kunjungan kerja ke Sorong dan Sorong Selatan (Sorsel) selama dua hari. Sepulangnya dari Sorsel barulah Ia diberitahu ada kejadian lakalantas itu.

”Benar bahwa ada narapidana yang keluar dari Lapas atas ijin KPLP, karena KPLP yang ada di tempat pada waktu itu. Kepentingannya adalah mau urus surat-surat tanah,”jelas Kalapas.

Ia kemudian menjelaskan kronologis kejadian naas yang merenggut nyawa Nelson Umpain yang meninggalkan 4 orang anak tersebut, bermula ketika terpidana Ar yang pada saat itu menggunakan motor tanpa mengantongi SIM dan STNK usai mengurus kepentingan surat-surat tanah di Aimas, pada sore harinya turun hendak kembali ke Lapas.

Dalam perjalanan di Km 18, karena sudah saling kenal, pelaku menawarkan untuk mengantar korban yang baru saja pulang kerja dari profesinnya sebagai operator sensor. Menurut keterangan polisi bahwa setibanya di TKP, keduanya diserempet truk hingga keduanya jatuh dari motor dengan kondisi luka parah, bahkan korban sampai meninggal dunia.

Pelaku bermaksud bangun mengejar truk dengan motornya walaupun Ia juga mengalami luka serius disekujur tubuhnya. Namun upayanya itu sia-sia, karena truk yang menabrak itu tancap gas menghilangkan jejak. Pelaku kemudian hendak kembali untuk melihat korban yang sebelumnya sudah terkapar di jalan, namun tidak mendapati korban di TKP karena ada orang lain yang telah menolong korban.

Atas kejadian ini, Kalapas mengakui tindakan yang dilakukan pegawainya itu tidak benar.

”Sudah saya tegur bahwa tindakan yang dilakukan oleh pengawai saya itu tidak benar, kebetulan pada saat itu Kakanwil ada di sini (Sorong, Red) jadi laporan-laporan itu sudah saya sampaikan, yang pastinya ada sanksi yang diberikan kepada staf ya,”ujar Kalapas sembari menambahkan bahwa sanksi akan diberikan karena tindakan yang dilakukan oleh stafnya tersebut diluar prosedur. [RadarSorong]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah