-->

Salah Paham Bus, Warga Koperapoka dan Kampung Pisang Nyaris Bentrok

TIMIKA (MIMIKA) – Akibat bus jemputan masyarakat Kamoro ke areal PT Freeport Indonesia milik PT Srikandi, dua kubu masyarakat di Timika nyaris bentrok.

Kejadian ini berawal ketika K (25) dan P (17) yang tidak terima dengan pernyataan Frans (30) yang menuduh istri K, Maria menahan bus agar tidak berangkat lebih awal dari areal perkebunan rakyat di dalam PTFI.

Frans menilai akibat penundaan itu, masyarakat terlambat membawa hasil jualan mereka ke Timika karena bus akan tiba pada malam hari. Alhasil Frans melakukan pemukulan kepada Maria.

Melihat pemukulan itu K dan P yang merupakan suami dan ipar dari Maria yang tidak terima dengan tindakan itu kemudian balik memukul Frans, hal itu terjadi di Kampung Pisang, Gorong-gorong, Distrik Mimika Baru.

Kepada wartawan, Maria mengakui jika tindakan yang dilakukan suaminya merupakan perlindungan setelah Frans melakukan penganiayaan kepadanya. Sebab selama ini Frans selalu marah ketika bis terlambat ke Timika.

Tidak terima dengan aksi K dan P, warga Koperapoka tempat Frans tinggal turun ke jalan dan berniat menyerang warga Kampung Pisang. Namun niat itu terhambat setelah polisi yang mengetahui hal itu mendatangi TKP dan menenangkan massa yang ada.

Selanjutnya Frans, K, P dan Maria dibawa ke Polsek Miru guna menuntaskan masalah tersebut. Dihadiri pula oleh wakil tokoh kedua kampung, masalah tersebut pun terselesaikan. [Salam Papua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah