-->

Yohanis Bassang Nilai Perbedaan Data Penduduk jadi Masalah Pembangunan

TIMIKA (MIMIKA) - Salah satu masalah yang dihadapi pemerintah Kabupaten Mimika dalam pendataan penduduk adalah soal data jumlah penduduk yang dalam beberapa tahun terakhir terjadi perbedaan yang signifikan.

Menurut Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang perbedaan yang mencolok terutama terlihat pada data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispencapil) dan Badan Pusat Statistik (BPS).

“Untuk itu perlu dilakukan penyesuaian data kependudukan pada dua lembaga tersebut, agar dapat menghasilkan data yang valid dan akurat,” ujar Wabup Bassang pada seminar sehari soal kependudukan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Mimika, Selasa (26/5).

Ia mengharapkan nantinya dapat menjadi hitungan DAU pada tahun-tahun selanjutnya. Penyesuaian data ini sangat penting agar DAU untuk Kabupaten Mimika dapat dilakukan secara adil.

“Pemda akan berupaya mendukung program kegiatan yang memberikan dampak positif bagi perkembangan Kabupaten Mimika ini kedepannya,” tandasnya.

Kadispenda Mimika, Paulus Yanengga menjelaskan seminar ini untuk meningkatkan validasi dan pemutahiran data perhitungan DAU (Dana Alokasi Umum). Terutama data jumlah penduduk di Kabupaten Mimikka agar dapat menggambarkan kondisi riil..

“Kami harap dengan singkronasi ini, bisa ada persamaan data. Kalau data sama, baru kita rumuskan pembagian DAU ini soalnya data penduduk dari BPS beda dengan Pemda. Kalau di BPS sekitar 199 ribu data yang dikumpulkan di pemda ada sekitar 330 ribu. Dinisi kita melihat ada perbedaan yang signifikan. Jadi kami harapkan tahun depan setelah sudah disingkronasikan maka untuk Mimika akan bisa ada penambahan DAUnya,” harapnya. [SalamPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah