-->

Antisipasi Bentrok Meluas, 250 Aparat Gabungan Jaga Padang Bulan

KOTA JAYAPURA – Pasca meninggalnya RT 02/RW 04 Organda, Padang Bulan, Distrik Heram, Kota Jayapura, Fredrik Lasamahu dan salah satu warga bernama Simon Tahule, lantaran dianiaya sekelompok orang, dan berujung pembakaran serta pengrusakan puluhan rumah di pemukiman warga dibelakang SD, SMP, SMK Negeri Emereuw, membuat Polresta Jayapura Kota menempatkan 250 personil gabungan di wilayah itu.

“Mengantisipasi masalah ini meluas, kami menempatkan 250 aparat gabungan di lokasi, terdiri dari anggota Polres Jayapura Kota, Brimob, dan TNI. Anggota yang melakukan pengamanan ada yang malam dan ada siang,” kata Kapolres Jayapura Kota, AKBP Jermias Rontini, Senin (8/6) malam.

Katanya, hingga kini polisi masih mendalami kasus itu dan belum ada satupun pelaku pembunuhan yang ditangkap. Begitu juga dengan korban luka, masih dalam penyelidikan. Polisi kesulitan memastikan jumlah korban lantaran tak tahu dimana mereka dirawat.

“Semua informasi masih kami dalami, karena hingga kini belum satu pelaku pun yang tertangkap. Kami akan meminta bantuan saksi yang melihat atau mengetahui kejadian itu, sehingga bisa diidentifikasi siapa sebenarnya kelompok pelaku,” ucapnya.

Sementara Dandim 1701/Jayapura, Letnan Kolonel (Inf)  A. Yoyok Pranowo mengatakan, untuk sementara kondisi masih kondusif, dan pihaknya berusaha membantu polisi  mencegah masalah meluas.

“Aparat keamanan di tempatkan di tiga titik. Kami harap masyarakat yang tadi membacok korban menyerahkan diri, sebelum dilakukan penangkapan secara refresif. Kami belum melakukan pengejaran. Cukup mencegah terjadinya serangan lanjutan atau bentrok antar warga,” kata Letkol (Inf) Yoyok Pranowo. [Jubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah