Bank Mandiri Belum Terapkan Layanan Tanpa Kantor Cabang
pada tanggal
Monday 8 June 2015
MERAUKE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perbankan untuk bisa menyediakan layanan tanpa kantor cabang atau laku pandai sebagai bagian dari inklusi atau melek keuangan masyarakat Indonesia. Laku pandai ini diterapkan agar seluruh masyarakat Indonesia terjangkau layanan perbankan meskipun berada di wilayah terpencil.
Kepala Regional XII Jayapura Bank Mandiri Harry Gale mengungkapkan, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) belum mau melirik wilayah Papua dan Papua Barat sebagai sasaran penerapan laku pandai. Pasalnya, infrastruktur di wilayah tersebut seperti jaringan internet masih minim.
"Sepertinya sih untuk Papua belum (menerapkan Laku Pandai). Sinyal di sini saja masih susah," katanya di Merauke, Papua, Senin (8/6).
Harry menjelaskan, saat ini pihaknya masih akan mengkaji penerapan laku pandai di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi. Laku pandai akan diterapkan dengan melihat permintaan.
"Lagi review, karena laku pandai sangat tergantung agen-agen yang punya kapabilitas, harus ada demand," ucap dia.
Harry menambahkan, untuk mendukung ketersediaan layanan nasabah Bank Mandiri, perseroan akan menambah 4 kantor cabang dan 46 mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Papua dan Papua Barat. Selain itu, perseroan juga bakal menambah 400 unit mesin EDC di wilayah yang sama.
Dia menyebutkan, saat ini jumlah kantor cabang Bank Mandiri di Papua mencapai 35 unit dan 17 unit di Papua Barat. Jumlah ATM secara total di dua wilayah tersebut mencapai 263 unit dengan total mesin EDC mencapai 3.083 unit.
"Penambahan jumlah ATM dan EDC sebagai langkah cashless society yang dicanangkan Bank Indonesia," pungkasnya. [Detik]
Kepala Regional XII Jayapura Bank Mandiri Harry Gale mengungkapkan, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) belum mau melirik wilayah Papua dan Papua Barat sebagai sasaran penerapan laku pandai. Pasalnya, infrastruktur di wilayah tersebut seperti jaringan internet masih minim.
"Sepertinya sih untuk Papua belum (menerapkan Laku Pandai). Sinyal di sini saja masih susah," katanya di Merauke, Papua, Senin (8/6).
Harry menjelaskan, saat ini pihaknya masih akan mengkaji penerapan laku pandai di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi. Laku pandai akan diterapkan dengan melihat permintaan.
"Lagi review, karena laku pandai sangat tergantung agen-agen yang punya kapabilitas, harus ada demand," ucap dia.
Harry menambahkan, untuk mendukung ketersediaan layanan nasabah Bank Mandiri, perseroan akan menambah 4 kantor cabang dan 46 mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Papua dan Papua Barat. Selain itu, perseroan juga bakal menambah 400 unit mesin EDC di wilayah yang sama.
Dia menyebutkan, saat ini jumlah kantor cabang Bank Mandiri di Papua mencapai 35 unit dan 17 unit di Papua Barat. Jumlah ATM secara total di dua wilayah tersebut mencapai 263 unit dengan total mesin EDC mencapai 3.083 unit.
"Penambahan jumlah ATM dan EDC sebagai langkah cashless society yang dicanangkan Bank Indonesia," pungkasnya. [Detik]