-->

Gagal di Sea Games 2015, Imam Nahrawi Harus Bekukan Kemenpora

KOTA JAYAPURA - Gagal di Sea Games 2015 , mestinya Kementrian Olahraga yang dipimpin Imam Nahrawi harus dibekukan sebab tidak adanya prestasi yang ada sehingga biaya pemerintah akan bisa digunakan untuk kegiatannya lainnya.

“Karena diberikan mandat, SEA Games tidak berprestasi dan sebagai menteri harus bertanggung jawab, berjiwa besar dan harus dibekukan, karena setiap olahraga harus berprestasi,” ujar Fachrudin Pasolo akademisi Yapis Papua kepada Jubi, Sabtu (27/6)

Pembekuan ini sebagai bentuk ketegasan dari tidak adanya prestasi yang muncul akibat dari Kementrian yang telah dibiayai oleh Negara.”Contoh dari Sea Games, dari target yang ada berapa yang diraih, dia harus turun, karena tidak berprestasi,” ujarnya.

“Maka sekarang ini ketidakmampuan Menpora dengan jajarannya didalam membuat prestasi di tingkat Sea Games maka harus menutup itu,” lanjutnya.

Terkait permasalahan sepak bola, Fachrudin menilai semua kebijakan Imam nahrowi tak wajar sebab pertemuannya dengan mantan Ketua PSSI, Djohar Arifin sebagai bentuk pengkhianatan suara rakyat dan kode etik. “PSSI itu sekarang siapa, khan itu periode dulu pasti dia tahu, jangan mengambil kewenangan negara untuk menjustifikasi untuk kepentingan pribadinya, atau kelompoknya,”lanjutnya.

Fachrudin mengaku langkah Menpora untuk siap diganti adalah sebuah indikator jelas atas satu standar yang jelas dan nyata bahwa Sea Games tak berprestasi merupakan tanggung jawab Menpora.

Sebelumnya dikutip dari Viva.co.id, Pertemuan antara Menteri Pemuda dan Olahaga (Menpora), Imam Nahrawi, dengan Ketua Umum PSSI 2011-2015, Djohar Arifin, membuahkan beberapa poin kesepakatan. Namun, tak ada keputusan untuk mencabut Surat Keputusan Pembekuan PSSI.

Menpora mengatakan, dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa kompetisi harus tetap berjalan, meski dalam status disanksi FIFA. “Ke depan, kompetisi harus terus berjalan. Kami akan menjadikan pembinaan usia dini menjadi landasan yang pokok,” kata Imam dalam konferensi pers di kantor Kemenpora, Selasa 23 Juni 2015.

Djohar pun sepakat dengan hal tersebut. Menurut dia, menjadi sesuatu yang mendesak agar kompetisi bisa bergulir terlebih dulu.

“Saya ingin persepakbolaan Indonesia tidak boleh terhenti. Pembinaan usia muda, pelatihan, dan kompetisi harus terus berjalan,” ujar Djohar.

Selain itu, Kemenpora akan mencari solusi tercepat agar Indonesia terbebas dari sanksi FIFA. Namun, caranya bukan dengan mencabut SK Pembekuan PSSI.

“Kami akan berkoordinasi terus-menerus ke pihak terkait, seperti AFC, agar sanksi bisa dipertimbangkan,” tutur politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa tersebut. [Jubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah