-->

Partai Gerindra Minta Freeport Bangun Smelter di Papua

JAKARTA - Rencana PT Freeport Indonesia yang akan membangun pabrik pengolahan tembaga atau smelter di Gresik, Jawa Timur, menimbulkan pro kontra di sejumlah kalangan.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Ramson Siagian mengatakan, rencana pembangunan Smelter oleh Freeport di Gresik, sangat tidak tepat dan tidak sesuai tujuannya. Alasannya, Smelter seharusnya dibangun di kawasan perusahaan itu berlokasi, sebagai kompensasi untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat.

"Kita Komisi VII menekankan, Smelter seharusnya dibangun di Papua agar bisa memberikan multi-player effect terhadap masyarakatnya, dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih signifikan di wilayah itu," ujar Ramson di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (29/5).

Sehingga Ramson meminta agar pemerintah memberikan penjelasan kepada Freeport, mengenai pentingnya pembangunan Smelter yang harus dilakukan di Papua.

Sebab, jika pemerintah membebankan kewajiban pembangunan Smelter itu, sebaiknya hal itu benar-benar bisa memberikan dampak positif terhadap masyarakat Papua, yang tanahnya dieksploitasi Freeport untuk mencari laba dari hasil tambangnya.

"Pemerintah harus menjelaskan bahwa pembangunan smelter itu, harusnya di lokasi proyek. Kalau pemerintah tidak melakukan itu pada Freeport, maka pemerintah harus menjelaskan mengenai hal itu," pungkasnya.

Saat ini Pemerintah Provinsi Papua sedang mengusahakan dibangunnya smelter di Poumako, Kabupaten Mimika. Namun rencana pembangunan yang akan tuntas pada 2019 ini masih menemui kendala baik secara finansial maupun oleh masyarakat setempat. Sehingga kelanjutan pembangunan smelter masih menggantung. [Merdeka]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah