-->

PT Urampi Indah Pratama Tuding Freeport Indonesia Pilih Kasih

JAKARTA - Direktur Utama PT Urampi Indah Pratama,  Albertho Rachdya Wanggai mengkalim kondisi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, khususnya di sekitar tambang PT Freeport Indonesia memprihatinkan karena konflik antara perusahaan dengan warga asli.

Ia menuding, persoalan antara dua belah pihak seolah tak ada habisnya. Kecemburuan sosial menjadi akar persoalan yang membuat Freeport seolah 'tak pernah akur' dengan penduduk lokal.

Pemicunya lantaran pekerja PTFI didominasi orang-orang dari luar Papua dengan mayoritas Jawa serta tenaga kerja asing (TKA) sedangkan menurut dia pekerja pribumi tidak ada.

"Jadi kebanyakan, berasal dari Jawa dan luar, dari lokal tidak ada jadi kita ada iri," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/5).

Penduduk lokal klaimnya, mereka yang bekerja di Freeport memiliki hubungan darah atau kedekatan dengan petinggi perusahaan. Pengusaha lokal merasa dipandang sebelah mata. Apalagi selama ini Freeport tidak pernah mau bermitra dengan pengusaha lokal.

"Pengusaha lokal merasa resah dengan Freeport. Selama ini mitra kerja antara pengusaha lokal asli dengan Freeport tidak ada, hanya sekitar 0,5 persen saja (pengusaha lokal yang bisa bermitra dengan Freeport)," jelas pemimpin perusahaan yang berkantor di Jalan Sulawesi No.43 Dok VIII Jayapura.

Kontraktor asal Jayapura ini juga mengklaim pengusaha lokal juga menumpahkan kekecewaan pada Bank Papua. Bank daerah disebut-sebut tidak membantu pengusaha lokal untuk suntikan dana segar lantaran pengusaha lokal tidak mampu menembus kerja sama dengan Freeport.

"Bank Papua susah minta modal konstruksi berbelit-belit tetapi membiaya jalan tol di Jakarta bisa, alasanya sindikat banyak peraturan padahal kita membangun Papua ya untuk Papua bukan untuk keluar Papua. Sebagai warga Papua kita investasi tetap di Papua," ungkapnya.

Tudingan ini nampaknya berbeda dengan kenyataan yang ada. Menurut laporan tahunan PTFI pada 2013 jumlah karyawan di lingkungan PTFI adalah 4.527 atau 35 persen dari total karyawan sekitar 12.000 orang.

Sedangkan pada jenjang menengah dan atas, pada jajaran manajemen para karyawan di Papua di PTFI  mencapai 700 lebih orang dan ini merupakan jumlah besar untuk perusahaan dengan skala seperti PTFI. [Merdeka/Papuanesia]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah