-->

Pasar Aroro Iroro Dipalang akibat Kepemilikan Hak Tanah

SERUI (YAPEN) - Puluhan pedagang pasar Aroro Iroro Serui kaget begitu pada Minggu pagi (10/5), mereka  menemukan kios dan los mereka dipalang. Akibatnya, mereka pun tidak bisa berjualan.

Berdasarkan informasi dari sejumlah saksi di lapangan, bahwa aksi pemalangan ini di lakukan oleh sekelompok orang pada Sabtu (9/5) malam. Aksi pemalangan tersebut disinyalir karena ketidakpuasan pemilik hak tanah pada Pasar Aroro Iroro Serui.
 
Pada Minggu sore kemarin beberapa pemilik kios terpaksa harus saling mencari solusi. Mereka pun berkumpul di pasar dan mencari jalan keluar yang terbaik. Para pemilik los tersebut mengakui aksi pemalangan tentu merugikan tidak hanya penjual tetapi bagi warga masyarakat yang akan berbelanja, terlebih bagi masyarakat yang sudah datang jauh dari perkampungan untuk sekedar membeli kebutuhan sehari-hari.

Diketahui bahwa rata-rata pemilik kios yang dipalang adalah kios-kios yang baru dibangun, ada juga penjual kelontongan, es batu, warung makan, kios cakar bongkar atau penjual baju bekas import, dan kios bumbu dapur dan makanan.

Sebenarnya rata-rata kios yang mengalami pemalangan hanya pada lokasi yang membangun menggunakan kayu. Sementara kios yang telah dibangun menggunakan material batu yang disediakan oleh pemerintah tidak mengalami pemalangan.

“Kami tidak tahu sumber pemalangan ini siapa, hanya saja kami tidak mau berurusan dengan pemilik ulayat, karena yang kami tahu kami membayar di Pemerintah Daerah, karena sudah lama ini kami disini tapi tidak ada aksi-aksi seperti ini,” ucap salah satu pemilik kios.

Sementara itu warga Pasar Aroro Iroro yang lain saat di temui mengatakan pemalangan ini dilakukan karena ketidakpuasan dari masyarakat pemilik ulayat kepada pemerintah daerah yang tidak merespon dengan baik permintaan mereka.

Menurut kabar, kata warga yang mengakui ikut melihat aksi pemalangan yang dilakukan pada malam hari itu, ketidakpuasan dari keret tertentu karena wilayah pasar terdapat sembilan keret yang memiliki hak di atas tanah pasar.

“Sementara mereka yang lain tidak tahu kenapa sampai tidak menerima apa-apa, sebenarnya mereka tuntut aksi mereka bukan karena marah kepada penjual tapi karena pembayaran itu yang tidak sampai ke tangan yang seharusnya menerima,” jelasnya.

Sampai pada hari ini masih belum ada solusi yang dtemui, pemilik kios pun hanya bisa duduk termangu, karena tidak satupun dari mereka yang berani membuka palang yang menghalangi papan pintu penutup kios, akibatnya dalam beberapa hari ke depan barangkali mereka harus berpikir ekstra keras, agar kebutuhan keluarga terpenuhi dan asap dapur tetap mengepul. [CenderawasihPos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah