-->

Perusahaan Malaysia Ambil Saham Pengelola MIFEE Senilai Rp 8,7 Miliar

JAKARTA - Perusahaan kelapa sawit dunia yang bermarkas di Malaysia, Felda Global Venrutes (FGV) Holdings Berhad berencana mengakuisisi 95 persen lahan tebu yang dikelola PT Cendrawasih Jaya Mandiri dan PT Karya Bumi Papua, serta 93.3 persen lahan tebu yang dimiliki PT Rizki Kemilau Berjaya, semua lahan ini berlokasi pada areal Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) di Kabupaten Merauke.

Menurut Malaysia Insider, rencana akusisi tiga perusahaan perkebunan gula yang dimiliki oleh Rajawali Group ini akan dilakukan dilakukan memakai dana tunai dan stock deal sekitar US$ 66.5 juta atau setara dengan Rp 8,7 miliar.

Menurut Group President dan Chief Executive Officer FGV Dato' Mohd Emir Mavani Abdullah, kerjasama ini bisa menjadi jembatan kedua belah pihak memperbesar bisnis kelapa sawit kelas dunia. Pihaknya telah beroperasi di Amerika hingga China.

"Ini sejalan dengan rencana untuk mengubah FGV Group menjadi salah satu perusahaan perkebuan terintegrasi yang terbesar secara global, melalui peningkatan lahan, peningkatan profil usia tanaman, pengurangan biaya potensial dan kemitraan strategis jangka panjang dengan Rajawali Corpora - salah satu konglomerat paling menonjol di Indonesia," ujar Dato' saat acara penandatangan kerjasama antara Rajawali Group dan FGV di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Jumat (12/6).

Selanjutnya ia mengatakan, akuisisi 3 perusahaan itu akan memungkinkan FGV Grup untuk terjun kedalam perkebunan, penggilingan, pemurnian dan distribusi gula di Indonesia.

"Akuisisi yang diusulkan juga diharapkan dapat menghasilkan FGV Grup memiliki jaringan distribusi yang lebih besar, strategi pemasaran kolaboratif untuk basis yang lebih luas klien, lengkap dengan produk dan layanan, serta berbagai penawaran inovasi yang kompetitif," tambahnya.

Saat ini ketiga anak perusahaan milik Rajawali Grup ini mengelola sekitar 50 ribu hektar lebih kebun tebu di Kabupaten Merauke, dengan rincian; PT Karya Bumi Papua melakukan investasi perkebunan tebu dengan lahan seluas 15.628 ha; PT Cendrawasih Jaya Mandiri juga berinvestasi pada perkebunan tebu di lahan seluas 22.117 ha. Keduanya berada di Distrik Malind dan Distrik Kurik. Sedangkan PT Rizki Kemilau Berjaya melakukan investasi perkebunan tebu di Distrik Kurik dengan luas lahan 10.000 hektar.

Rajawali Group merupakan milik pengusaha nasional Peter Sondakh. Pria yang lahir di Manado, 23 Juli 1953 ini masuk urutan orang terkaya ke-810 sedunia dan ke-6 se Indonesia versi Majalah Forbes 2015. Berdasarkan data Forbes, ayah tiga anak ini punya harta US$ 2,3 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. [MalaysiaInsider/Papuanesia]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah