-->

Polisi Mengamuk, Bakar Puluhan Rumah di Tautou

WABAG (ENGA) - Lebih dari 300 warga desa di Enga Province tidak memiliki rumah setelah Polisi dari Western Highlands Province mengamuk di desa Tautou pada Jumat (5/6). Serangan tersebut menimbulkan kerugian hingga bernilai ribuan kina.

Polisi Enga menegaskan bahwa lebih dari 15 kendaraan polisi yang sebagian besar berplat Z yang merupakan plat nomor kendaraan di Western Highlands, menyeberangi perbatasan menuju Enga.

Kendaraan itu memuat lebih dari 150 personel polisi, setibanya di pusat Distrik Tautau, Provinsi Enga mereka membakar 10 rumah, tujuh toko dan merusak jualan warga di Pasar Tautau.

Komandan Polisi di Provinsi Enga, George Kakas mengatakan ia telah memerintahkan penyelidikan penuh atas insiden ini dan akan melaporkan itu kepada Kapolda Highlands, Inspektur Jenderal Terry Tei untuk tindakan lebih lanjut.

Komandan Pos Pemeriksaan perbatasan provinsi Enga-WHP, Sersan Danny Makau mengatakan aksi amuk polisi itu terjadi sekitar tengah hari setelah Polisi Enga di pos pemeriksaan menyelamatkan seorang pemimpin dari Suku Yoponda di Kampung Wapenamanda yang diduga telah diculik oleh polisi gabungan dan warga sipil dari Sungai Baiyer pada hari sebelumnya.

Makau mengatakan mengetahui kedatangan polisi Enga, pihaknya menyelamatkan diri bersama para warga, sedangkan polisi Western Highlands yang mendatangi desa setempat, meluapkan kemarahannya dengan merusak pasar, membakar perumahan dan menghancurkan pos polisi yang baru dibangun itu. Mereka menduduki pasar Tautau selama 40 menit, kemudian mereka membubarkan diri dan kembali ke provinsi mereka.

Dia mengatakan biaya kerusakan fasilitas pemerintah dan properti warga desa setempat lebih dari K1 juta, atau sekitar Rp 4 miliar lebih. [PNGLoop]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah