-->

Polres Jayawijaya Grebek Warung Remang-remang di Pasar Jibama

WAMENA (JAYAWIJAYA) - Jajaran Polres Jayawijaya pada Kamis (4/6) malam menggerebek warung remang-remang dan warung makan plus-plus di beberapa titik di seputaran Kota Wamena.

Dari hasil razia, didapati beberapa warung remang-remang dan warung makan plus-plus selain menjual hidangan makanan, juga menyajikan pelayanan perempuan-perempuan pekerja seks komersial.

Saat penggerebekan dilakukan di Pasar Jibama, jalan Hom-Hom Pikhe hingga ke tempat prostitusi yang terkenal di Kota Wamena yaitu “Olala”, banyak warung makan yang juga menyediakan hidangan bagi para lelaki hidung belang. Didalam setiap warung makan disediakan skat-skat kamar bagi setiap tamu yang ingin mengencani para PSK yang disediakan mucikari-mucikari pemilik warung.

Dalam penggerebekan tersebut, dipimpin langsung oleh Kapolres Jayawijaya, AKBP Semmy Ronny Thabaa dimulai sekitar pukul 17.00 waktu Papua dengan sasaran warung remang-remang yang terletak di Pasar Jibama, Wamena.

Hal ini dilakukan jajaran Polres Jayawijaya, karena banyaknya pertanyaan masyarakat tentang maraknya warung makan plus-plus serta warung remang-remang lainya yang cukup meresahkan masyarakat.

“Sebelumnya juga kami telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jayawijaya,” ujar Kapolres di Mapolres Jayawijaya, Kamis (4/6).

Diakui Kapolres, pertimbangan lain dilakukanya penggerebekan warung remang-remang ini bahwa sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, di mana sebagai bentuk penghargaan terhadap kaum muslim di Jayawijaya.

“Hasil kegiatan ini di lapangan, masyarakat cukup respon baik dan mendukung bahwa mereka juga ingin bahwa Kabupaten Jayawijaya aman, tertib tidak ada warung remang-remang ini karena cukup meresahkan,” tegas Kapolres.

Setelah dilakukan penggerebekan, seluruh PSK dan mucikari pemilik warung diamankan di Mapolres Jayawijaya untuk dimintai keterangan dan diberikan pembinaan baik oleh kepolisian sendiri maupun pemerintah daerah dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja Jayawijaya.

“Pemilik warung akan diperiksa dengan status mereka sebagai mucikari, di mana memperkaya diri dengan menjajakan perempuan tuna susila. Saya juga beri pemahaman kepada para PSK ini, bahwa sumber konflik di Kabupaten ini kami sinyalir akar persoalanya juga banyak yang banyak dari warung remang-remang. Kita melakukan ini, bagian dari upaya untuk menjaga situasi kamtibmas yang tetap kondusif, tentu ke depan kita akan koordinasi lebih intens lagi dengan pemerintah daerah khususnya Sat Pol PP,” kata Semmy.

Dalam penggerebekan tersebut, kurang lebih 105 PSK berhasil terjaring, sedangkan mucikari yang diamankan ada sekitar 32 orang dari berbagai kios dan rumah makan.

“Setelah di data, mereka yang pemilik warung untuk ditindaklajunti dengan pasal sebagai mucikari kemudian mereka yang menjadi PSK ini, kita akan koordinasi dengan Pol PP dan pemda bagaimana caranya melakukan pembinaan mereka atau bahkan dapat memulangkan mereka ke tempat asalnya,” ungkap Kapolres.

Dalam razia tempat prostitusi tersebut, salah satu warga masyarakat di seputaran lokalisasi “Olala” bernama Karnos Tabuni mendukung kegiatan razia tempat-tempat yang diduga sebagai sarang prostitusi di Kabupaten Jayawijaya.

“Kami sebagai orang Papua sangat mendukung, karena banyak ibu-ibu di rumah selalu mengamuk karena suami mereka pergi ke tempat-tempat seperti itu,” kata Karnos Tabuni. [Jubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah