-->

Demianus Kyeuw Kyeuw Minta Para Kepala Distrik Periksa Dampak Gempa Bumi di Mamberamo Raya

KOTA JAYAPURA - Bupati Memberamo Raya, Demianus Kyeuw Kyeuw menyatakan telah memerintahkan kepala distrik untuk segera mengecek dampak gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter (SR) di daerah setempat, Selasa (28/7) pagi.

"Saya sudah perintahkan kepada kepala distrik untuk segera mengecek hingga ke kampung-kampung, apa ada kerusakan atau tidak, atau mungkin korban jiwa, akibat gempa," kata Demianus, Jayapura, Selasa (28/7) pagi.

Hingga saat ini, pihaknya belum mendapat laporan dari mereka tentang dampak gempa yang terjadi pada pukul 06.41 Wita tersebut, karena para kepala distrik dan jajarannya masih di lapangan.

Dia mengatakan, gempa yang dirasakan cukup kuat itu sempat membuat warga terkejut dan panik. Bahkan beberapa warga sempat berlarian ke luar rumah masing-masing karena takut.

Sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa 7,2 SR, pada Selasa (28/7) pukul 04:41:23 WIT dengan pusat lokasi gempa dilaporkan di 2.87 Lintang Selatan dan 138.53 Bujur Timur, atau sekitar 75 kilometer (km) sebelah tenggara Mamberamo Raya, dengan kedalaman 49 km.

“Pusat gempa di 75 kilometer (km) Tenggara Mamberamo Raya, Papua. 81 km Timur Laut Tolikara, Papua dan 99 km Barat Laut Mamberamo Tengah, Papua,” ujarnya.

Pusat gempa di darat pada kedalaman 49 km. Dia menambahkan, posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengkonfirmasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua dan dilaporkan gempa dirasakan sangat kuat selama empat detik.

“Namun, gempa tidak berpotensi tsunami,” katanya. Gempa ini membuat masyarakat panik dan berhamburan ke luar rumah. Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan bangunan dan korban jiwa.

“Wilayah yang sulit dijangkau dan keterbatasan aksesibilitas menyebabkan kesulitan pemantauan,” ujarnya.

Diakuinya BPBD Provinsi Papua masih berkoordinasi dengan BPBD dan aparat setempat. Pendataan juga masih dilakukan. Berdasarkan gempa yang dirasakan tercatat di Jayapura II-III MMI, Sarmi IV MMI, Wamena III MMI, Sentani II-III, dan Biak II-III. Artinya gempa dirasakan lemah di daerah-daerah di luar pusat gempa.

Wilayah di utara daratan di Provinsi Papua seperti di Kabupaten Yapen, Waropen, Jayapura, dan Mamberamo rawan gempa. Di wilayah ini ada sesar aktif yaitu Sesar Yapen bergerak ke barat-timur rata-rata 2-5 cm per tahun, dan Sesar Mamberamo. Ia menjelaskan, berdasarkan sejarah gempa di daerah ini pernan terjadi gempa besar seperi gempa 7,9 (1926), 8,1 SR (1971).

“Daerah Indonesia bagian Timur rawan gempa dan tsunami. Namun, terbatasnya riset mengenai gempa dan tsunami, juga infrastruktur kebencanaan di daerah ini menyebabkan belum dapat ditemukan dan kenali karakteristik gempa dan tsunami,” katanya.

Begitu juga dengan mitigasi bencana juga masih terbatas dibandingkan dengan daerah di Indonesia bagian Barat. [Antara/Papuanesia]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah