-->

Polisi dan Tentara Main Tembak Anak-Anak

KOTA  JAYAPURA – Idul Fitri 1436 Hijriah di Papua diwarnai insiden yang berujung penembakan dan pembakaran beberapa kios. Insiden ini dipicu oleh kesalahpahaman antara warga Karubaga, Tolikara dengan umat muslim di Karubaga yang hendak menjalankan Sholat Ied.

Presiden Gereja Injili Di Indonesia (GIDI), Pendeta Dorman Wandikbo dari lokasi kejadian di Karubaga menjelaskan, mula terjadi penembakan oleh aparat keamanan ini, ketika beberapa pemuda mendatangi sholat yang dilakukan di Lapangan Koramil Karubaga.

Tujuannya, untuk meminta warga agar dapat sholat tanpa menggunakan toa (pengeras suara) saat melakukan Sholat Ied. Pasalnya, hal tersebut mengganggu pelaksanaan seminar dan KKR Pemuda GIDI yang sedang berlangsung di Karubaga, untuk seminggu ini.

“Untuk itu, kami sudah keluarkan surat pemberitahuan sebelumnya dan diketahui semua pihak. Kapolres sudah Ok, Bupati, juga pihak gereja,” ucapnya, Jumat (17/7).

“Memang hari ini adalah hari Idul Fitri, harinya mereka. Tapi, saya sebagai pimpinan (umat GIDI) di Toli sudah kasi surat tertulis, dalam rangka hari pemuda, tidak boleh lakukan kegiatan itu (menggunakan pengeras suara) karena ada kegiatan seminar dan KKR. Tapi sekarang polisi dan tentara main tembak anak-anak.”

Pendeta Wandikbo menyesalkan tidak ada tindakan dari aparat kepolisian.
“Tidak ada tindakan dari aparat kepolisian, padahal kesepakatan untuk tidak menggunakan pengeras suara telah dilakukan sebelum seminar pemuda itu dilakukan,” kata Pendeta Wandikbo. [Jubi]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah