-->

Korban Jatuhnya Pesawat Trigana Air Dapat Santunan 1,25 M Perorang

KOTA JAYAPURA - Pihak PT. Trigana Air menyatakan akan memberikan santuan sebesar Rp 1,25 Miliar kepada setiap penumpang yang menjadi korban jatuhnya pesawat Trigana Air jenis ATR 42 bernomor penerbangan IL-267 di Kampung Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Direktur Operasional Trigana Air Service Benny Sumaryanto menyebutkan santuan sebesar Rp 1.250.000.000,- atau Rp 1,25 Miliar ini merupakan santuan dari PT.Trigana Air yang diperuntukkan bagi 49 orang penumpang dan 5 orang kru pesawat.

Santunan ini, lanjutnya, belum termasuk asuransi dari Jasa Raharja sebesar Rp 100 juta.

Pemberian santuan ini akan dilakukan paling lambat 3 hingga 4 minggu ke depan kepada ahli waris yang sah dari korban pesawat jatuh.

“Dari kami, PT Trigana Air memberikan santunan Rp 1,25 Miliar, sedangkan Jasa Raharaja Rp 100 juta untuk setiap korban, jadi totalnya Rp 1,35 Miliar tiap korban,” jelasnya saat ditemui di Sekretariat DVI Polda Papua, Kamis (20/8).

Dikatakan Benny, pemberian santunan ini sesuai dengan Peraturan Perhubungan Nomor 77.

“ Santunan diberikan kepada semua penumpang yang berada di dalam Pesawat Trigana Air termasuk kru. Dan semua data akan dicover pihak Trigana Air sebagai bukti kami bertanggung jawab,”katanya.

Selain memberikan santunan, PT. Trigana Air juga akan menyiapkan pesawat bagi keluarga korban yang jauh dari Jayapura, apabila ingin berangkat ke Jayapura untuk menunggu proses identifikasi.

“Kami siapkan, termasuk keluarga yang ada di Oksibil, kami akan siapkan pesawat, atau menggunakan pesawat lain untuk ke Jayapura,” tuturnya.

Salah satu istri korban Trigana Air,  Andien Kirawar mengaku sangat kehilangan suami yang juga pengganti kedua orang tuanya. Namun dia percaya, peristiwa yang menimpa sang suami merupakan garis tangan dari Tuhan.

“Saya percaya bahwa ini adalah rencana Tuhan,” ucapnya seraya tak sanggup menahan derai air mata.

Kata Andien, saat ini anak dari buah hati bersama suami yang keseharian sebagai Pegawai Kantor Pos Indonesia Jayapura belum bisa menerima kenyataan pahit ini.

”Anak-anak belum terima dengan kejadian ini dan mereka terus menunggu teleponnya,” tutupnya. [Dharapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah