-->

Paulus Waterpauw Minta Masyarakat Kamoro Waspadai Provokasi

TIMIKA (MIMIKA) – Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Brigjen Pol Paulus Waterpauw meminta agar masyarakat Kamoro tidak tersulut api provokasi dari pihak-pihak yang sengaja mengobarkan rasa duka yang saat ini dihadapi dari peristiwa penembakan.

“Dalam suasana seperti ini, yang kita khawatirkan adalah adanya pihak-pihak yang melakukan gerakan tambahan, mengatas namakan masyarakat Kamoro. Hal ini bisa saja terjadi,” ujar Kapolda dihadapan warga Kamoro, Kelurahan Koperapoka, Distrik Mimika Baru yang membawa dua jenazah di kantor Sub Detasemen Polisi Militer (POM) Kodam XVIII Cenderawasih, jalan Ahmad Yani, Jumat (28/8) siang.

Ia meminta agar hal ini dapat dipertimbangkan, agar tidak ada peristiwa lanjutan yang malah merugikan masyarakat Mimika secara keseluruhan.

“Saya menghimbau kepada tokoh-tokoh, LMA, masyarakat, tokoh adat dan juga tokoh agama dapat membicarakan hal ini, agar kita ada dalam satu pemikiran. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Ia juga mengharapkan agar jenazah yang saat itu berada di tengah jalan depan kantor POM dapat disemayamkan dengan terhormat, sehingga kepolisian dan pihak berwajib dapat menyelesaikan peristiwa ini dengan seadil-adilnya.

“Saya tahu betapa berdukanya saudara-saudara, dalam keadaan sedang bersyukur tiba-tiba didatangi kejadian seperti ini. Namun saya inginkan kita semua semayamkan jenazah kedua almarhum ini ditempat yang baik. Sebab kalau ditempat terbuka seperti ini, saya khawatir akan ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Hal ini akan membuat persoalan yang satu ke persoalan yang lain,” tutur dia.

Ia menyatakan duka cita ini adalah sebuah hal yang dirasakan oleh mereka yang kehilangan. Namun duka cita ini juga jangan dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab.

“Hal ini tidak direncanakan oleh kita semua, tapi hal ini sudah terjadi. Dan yang perlu kita antisipasi dan waspadai adalah selanjutnya. Sebab ada banyak hal yang sering terjadi mengikuti permasalahan seperti ini untuk hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar dia.

Ia menegaskan, kehadiran perdananya di tanah asalnya ini bukan karena keinginan pribadi, tetapi karena tugasnya sebagai pemimpin keamanan di Bumi Cenderawasih ini. Sehingga rasa duka cita yang dirasakan oleh keluarga dan sanak saudara dapat dibarengi dengan penindakan hukum yang tegas kepada pelaku penembakan.

“Saya datang kesini bukan atas mau saya, tetapi atas nama negara ini sehingga saya harapkan dan mohon dipertimbangkan dengan baik, sehingga semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi akibat minuman keras yang seorang oknum anggota TNI AD berinisial M. Ia dan rekannya menerobos palang jalan dan melakukan keributan di areal sekitar Gereja Katolik St Fransiskus Koperapoka, Jalan Bhayangkara yang saat itu sedang dilakukan pesta jelang persiapan acara syukur salah satu warga Koperapoka yang telah diwisuda di luar negeri.

Saat ditegur oleh para warga agar tidak melakukan keributan dilokasi tersebut, M dan rekannya malah menantang dan mengeluarkan kata-kata kasar. Warga kemudian menyerang mereka hingga mereka melarikan diri di Pertigaan Titi Teguh.

A dan G yang merupakan rekan M tiba di pertigaan itu dengan membawa senjata api dan melepaskan tembakan peringatan ke udara guna menghalau massa yang emosi dan menyerang M. Merasa terdesak dengan beberapa warga yang maju, A kemudian menembak warga yang maju.

Akibat penembakan itu tiga orang warga tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RSUD dan  RSMM Caritas. Sedangkan usai kejadian A, M dan rekan-rekannya menyerahkan diri ke Kantor Subden POM Timika.

Korban meninggal dunia dari peristiwa ini bernama Imanuel Mairimau (23) Yulianus Okoare (23) dan Tinus Afugafi (21). Sementara tiga yang mengalami luka kritis, yakni Martinus Apoka (24), Martinus Imapuka (17)  Thomas Apoka (20) dan Moses Thomas Epepu (20). [SalamPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah