-->

Penghuni Lokalisasi Kilo 10 Didata guna Cegah Pendatang Baru

TIMIKA (MIMIKA) – Kepala Kampung Kadun Jaya, Elias Yawa menegaskan pihaknya akan berusah untuk menghalau kehadiran pramuria yang berasal dari lokalisasi Tanjung Elmo, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

“Tiap warga yang masuk ke areal kilo 10 selalu kami data guna mencegah kehadiran adanya penghuni baru dari Jayapura,” ujarnya saat ditemui Salam Papua, Jumat (4/9).

Dikatakan, pihaknya bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Mimika telah berupaya untuk mencegah kedatangan pengungsi pekerja seks komersial (PSK) dari Tanjung Elmo yang telah mengikuti program nasional dari Kementerian Sosial.

“Beberapa waktu lalu sudah ada razia oleh KPA guna mencegah kehadiran mereka, dan lima orang diketahui berasal dari Jayapura,” ujar dia.

Ia menyatakan, sebagai bagian dari Pemerintahan Kabupaten Mimika, pihaknya akan mendukung program pemerintah khususnya dari Kementerian Sosial yang berupaya menghilangkan peningkatan kasus HIV-AIDS dengan cara menutup lokalisasi di Indonesia secara bertahap.

“Kami akan selalu mendata para penghuni lokalisasi, sehingga tidak ada lagi orang dari luar yang datang. Sebab selama ini pemerintah telah berusaha untuk mencegah peningkatan kasus HIV-AIDS dari orang-orang dari luar Timika termasuk dari penghuni di lokalisasi itu sendiri,” ujar dia.

Selanjutnya Kepala Distrik Wania, Pinius Wenda menyatakan masing-masing PSK dari Tanjung Elmo telah diberikan uang tunai senilai Rp 10 juta guna mendirikan usaha di kampung halaman mereka di Pulau Jawa. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk mereka melakukan profesi yang sama di Kabupaten Mimika.

“Mereka, oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura, telah diberikan dana untuk dapat mencari pekerjaan lain atau membuka usaha yang lain. Jadi ketika mereka tidak pulang ke kampung mereka dan malah datang ke Timika, guna melakukan kegiatan yang sama, kami tidak segan-segan mengeluarkan mereka dari sini,” ujar dia.

Ia juga memastikan, pihaknya secara tegas mewajibkan para penghuni di lokalisasi Kilo 10  melengkapi identitas mereka, sehingga secara langsung mereka telah terdata oleh pemerintah.

“Setelah di razia, sudah tidak ada lagi yang datang dari Jayapura. Kami berharap modal yang diberikan oleh pemerintah dapat digunakan untuk membangun daerah mereka. Jangan lagi membuat beban bagi kami di Timika,” tukas dia. [SalamPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah