-->

Persipura Abstain Ikut Turnamen Selama Tidak Diakui FIFA

KOTA JAYAPURA - Sekretaris Umum Persipura Jayapura Rocky Bebena menegaskan timnya tidak akan ikut turnamen sepak bola di Tanah Air. Alasannya, turnamen-turnamen yang digelar tak memengaruhi apapun untuk Persipura karena tidak diakui FIFA.

Rencananya, dalam waktu dekat ini ada dua turnamen yang akan digelar dan telah disetujui oleh Presiden RI Joko Widodo. Kedua turnamen tersebut adalah Piala Panglima TNI dan Indonesia Super Cup. Tetapi, klub berjulukan Mutiara Hitam itu tidak akan mengikuti keduanya.

Sebelumnya, Persipura juga menolak mengikuti turnamen Piala Presiden 2015 yang baru kelar pekan lalu. Hal tersebut terjadi karena mereka menganggap ajang yang digagas oleh Mahaka Sports and Entertainment itu hanyalah euforia sesaat bagi klub dan para pemain.

"Kami tidak akan ikut turnamen, karena setelah selesai dari turnamen tim mau dibawa ke mana. Ini cuma ajang sebagai pengisi kekosongan kompetisi, tapi tidak jelas bagaimana nantinya," kata Rocky kepada bola.com, Kamis (22/10).

Rocky melanjutkan, selama sanksi dari FIFA belum dicabut dan kompetisi juga tidak bergulir, lebih baik timnya tidak ikut kegiatan apapun. Sebab, mengumpulkan para pemain itu membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Tim sudah kami bubarkan dan bila mau mengumpulkan para pemain, tentu kami harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Sedangkan kini sponosor sudah tidak ada," ujarnya.

Akibat pembubaran tim, banyak pemain Persipura yang memperkuat klub lain. Sebagai contoh, Boaz Solossa dan Ferinando Pahabol yang bergabung dengan Pusamania Borneo FC pada Piala Presiden 2015. Pahabol bahkan nekat ikut turnamen Piala Bupati Banjarnegara, memperkuat Persak Kebumen. [Bola]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah