-->

Penjualan Kopiah dan Minyak Wangi Kian Meningkat

BIAK (BIAK NUMFOR) - Omzet penjualan kopiah dan minyak wangi selama pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan 1437 Hijriah di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua mengalami peningkatan hingga 10-20 persen dibanding hari biasanya.

Salah seorang pedagang kopiah, Irhan di Biak, Selasa, mengakui, peningkatan pembelian beraneka jenis kopiah mulai memperlihatkan lonjakan hingga hari kesembilan pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan 1437 H.

"Pada hari biasa penjualan kopiah bisa laku berkisar tiga atau empat buah per hari namun pada bulan puasa ini bisa terjual lima hingga enam kopiah berbagai ukuran dan jenis," ungkap Irhan, pedagang kopiah yang mangkal di pelataran halaman Masjid Agung setempat.

Ia mengatakan, untuk harga jual kopiah disesuaikan dengan motif bahan dan jenis dengan harga kisaran Rp30.000/buah hingga Rp50.000/buah jenis peci nasional, sementara untuk jenis kopiah berbahan kain dijual Rp5.000 hingga Rp20 ribu.

Sedangkan untuk kain sarung pria, menurut Irhan, harga jual ditawarkan berkisar Rp75 ribu hingga Rp100 ribu/buah.

Sementara untuk jenis minyak wangi non mengandung alkohol, lanjut Irhan, harga jual sebesar Rp10.000/botol serta sebesar Rp25.000 untuk tiga botol minyak wangi denga berbagai jenis aroma.

Peningkatan pembelian kopiah diperkirakan akan bertambah tinggi saat menjelang H-3 menyambut hari raya Idul Fitri 1437 H.

"Ya setiap hari omzet penjualan sangat bervariasi berkisar Rp100 ribuan hingga Rp200 ribuan tergantung dengan kebutuhan pembeli," ungkapnya.

Berdasarkan data diperoleh Antara, permintaan baju busana muslim di berbagai toko penjualan pakaian selama pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan juga mengalami peningkatan dibanding hari biasanya. (antara)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah