Bank Panin Tetap Berikan Kredit ke Karyawan PT Freeport Indonesia
pada tanggal
Saturday 1 April 2017
KOTA JAYAPURA - Manajemen Bank Panin Jayapura mengungkapkan kisruh PT Freeport Indonesia dengan pemerintah yang mengakibatkan dirumahkannya ribuan karyawan perusahaan tersebut, berdampak pada pertumbuhan kredit terutama terkait dengan pembayaran angsuran.
"Sekarang angsuran sudah mulai terganggu, rata-rata sudah masuk dua bulan," ujar Kepala Kantor Cabang Utama Bank Panin Jayapura, Puguh Santosa di Jayapura, Jumat.
Ia menyebut menjelang akhir bulan ketiga 2017 pembayaran kredit oleh karyawan Freeport sudah terlihat ada kemunduran dari tenggat waktu yang di tetapkan.
"Selama ini yang Panin punya masih sebagai karyawan, tapi yang bulan lalu ada perubahan sistem penggajian dari tanggal 25 menjadi tanggal 28, itu di Februari kemarin. Yang bulan ketiga ini terlambat juga pembayaran gaji," kata dia.
Puguh menjelaskan total kredit yang di salurkan kepada karyawan Freeport lebih menjurus kepada kredit konsumsi dan mereka umumnya bukan nasabah Bank Panin.
"Rata-rata mereka kredit di konsumsi untuk beli mobil atau beli rumah, kalau deposan langsung kurang," ujarnya lagi.
Namun ia meyakini masalah tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap persentase kredit bermasalah (NPL) Bank Panin.
"Itu total kredit di cabang itu 4 persen dari outstanding di Timika, kecenderungan kalau macet pasti mempengaruhi NPL. NPL Panin masih di bawah aturan BI, di bawah 5 persen, masih wajar, masih terkendali," ujar Puguh.
Menurutnya meski kini kondisi PTFI belum juga membaik, namun pihaknya tidak menutup kemungkinan tetap menyalurkan kredit bagi karyawan perusahaan tersebut. "Kami akan selektif dalam pemberian kredit," katanya. (antara)
"Sekarang angsuran sudah mulai terganggu, rata-rata sudah masuk dua bulan," ujar Kepala Kantor Cabang Utama Bank Panin Jayapura, Puguh Santosa di Jayapura, Jumat.
Ia menyebut menjelang akhir bulan ketiga 2017 pembayaran kredit oleh karyawan Freeport sudah terlihat ada kemunduran dari tenggat waktu yang di tetapkan.
"Selama ini yang Panin punya masih sebagai karyawan, tapi yang bulan lalu ada perubahan sistem penggajian dari tanggal 25 menjadi tanggal 28, itu di Februari kemarin. Yang bulan ketiga ini terlambat juga pembayaran gaji," kata dia.
Puguh menjelaskan total kredit yang di salurkan kepada karyawan Freeport lebih menjurus kepada kredit konsumsi dan mereka umumnya bukan nasabah Bank Panin.
"Rata-rata mereka kredit di konsumsi untuk beli mobil atau beli rumah, kalau deposan langsung kurang," ujarnya lagi.
Namun ia meyakini masalah tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap persentase kredit bermasalah (NPL) Bank Panin.
"Itu total kredit di cabang itu 4 persen dari outstanding di Timika, kecenderungan kalau macet pasti mempengaruhi NPL. NPL Panin masih di bawah aturan BI, di bawah 5 persen, masih wajar, masih terkendali," ujar Puguh.
Menurutnya meski kini kondisi PTFI belum juga membaik, namun pihaknya tidak menutup kemungkinan tetap menyalurkan kredit bagi karyawan perusahaan tersebut. "Kami akan selektif dalam pemberian kredit," katanya. (antara)