-->

Gereja Injili di Indonesia (GIdI) Harus Jadi Contoh Kekristenan di Pegunungan Tengah Papua

Gereja Injili di Indonesia (GIdI) Harus Jadi Contoh Kekristenan di Pegunungan Tengah PapuaJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengharapkan Lembaga Gereja Injili di Indonesia (GIDI),  mampu menjadi contoh  di wilayah Pegunungan Tengah, selain denominasi Kristen mayoritas lainnya yakni Persekutuan Gereja Baptis di Papua (PGBP) dan Kemah Injil Gereja Masehi (Kingmi) Papua, serta Gereja Injili di Tanah Papua (GKI) dan Gereja Katolik.  

Hal demikian disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutan tertulis melalui Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa, ketika menutup Konferensi Umum GIDI ke- XIX Wilayah Bogo di Aula Power Ericson,  Distrik Bogondini, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua,  Jumat malam.

Menurut Gubernur, injil yang berkembang di Lapago (orang Lani Suku) berkembang dari Bokondini.  Kemudian hingga ke seluruh wilayah di Pegunungan. Dengan demikian, pelaksanaan Konferensi Umum GIDI di Bokondini meski penuh tangangan, persoalan, kendala serta rintangan, campur tangan Allah bekerja mensukseskan kegiatan itu.

Dimana hasilnya terpilih kembali Pdt. Dorman Wandikbo aebagai President GIDI di periode yang kedua.

Untuk itu, dia menyampaikan ucapan selamat kepada pihak yang terpilih, sekaligus mendoakan agar gereja makin kuat, kokoh dan bersatu di wilayah pegunungan dan seluruh Papua.

Diketahui, Pdt. Dorman  Wandikbo, kembali “menahkodai” GIDI untuk masa bakti 2018-2023, setelah terpilih dalam rangkaian Konferensi Umum  GIDI ke- XIX.

Dorman unggul dalam one man one  vote (satu orang satu suara) dalam pemilihan president yang dipimpin Ketua Sidang Pdt. Bas Ondi. Terdapat 1.121 peserta yang memilili hak suara mewakili delapan wilayah pelayanan GIDI.

Pemilihan President GIDI sebelumnya, diikuti empat calon, yakni nomor urut satu Pdt. Hengki Felle, nomor urut dua Pdt. Lipius Biniluk, nomor urut tiga Pdt. Dorman Wandikbo, dan nomor urut empat Pdt. Lenis Kogoya.

Pdt. Dorman Wandikbo mendapat suara terbanyak dengan 651, disusul Pdt. Lipiyus Biniluk 233 suara, Pdt. Lenis Kogoya 218 suara dan Pdt. Hengki Felle 10 suara. Surat Suara tidak sah berjumlah empat dan lima surat suara dikembalikan ke panitia. (DiskominfoPapua)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah