-->

Dominggus Mandacan Lepas 180 Peserta Ziarah Rohani ke Yerusalem dan Mekkah

Dominggus Mandacan Lepas 180 Peserta Ziarah Rohani ke Yerusalem dan MekkahMANOKWARI, LELEMUKU.COM – Perlu diketahui bersama baha secara yuriditis formal pelaksanaan ziarah rohani keagamaan bagi para umat di Provinsi Papua Barat merupakan implementasi dari amanat UUD 1945 ayat (2) yaitu, Negara menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agamanya masing – masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya.

Selain itu pula sesuai dengan amanat UU Otsus Nomor 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi Papua dan Papua Barat Pasal 53 Ayat (1) yakni setiap penduduk Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki hak dan kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaan masing – masing dan pasal (54) yakni Pemerintah Provinsi berkewajiban memberikan dukungan pembiayaan kepada setiap lembaga keagamaan secara proposional berdasarkan jumlah umat.

Sejalan dengan itu maka Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam RPJMD Papua Barat Periode 2017 – 2022 telah menyiapkan visi pembangunan yaitu menuju Papua Barat yang aman sejahtera dan bermartabat, Sedangkan untuk misi pembangunan daerah ke-9 yaitu memperkuat kerukunan umat beragama.

Implementasi dari misi tersebut dalam RPJMD merupakan suatu keharusan yang perlu dibumikan bersama oleh seluruh komponen masyarakat dan stake holder pembangunan didaerah ini secara nyata dalam mewujudkan kehidupan umat beragama dan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman, kondusif sejahtera dan bermartabat tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras maupun golongan.

Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan ketika melepas peserta ziarah rohani keagamaan ke Yerusalem, Israel dan Mekkah, Arab Saudi pada Rabu (19/06/2019) mengatakan, ziarah rohani keagamaan di Papua Barat yang melibatkan seluruh umat beragama memiliki makna yang strategis, bahwasanya Pemerintah dan masyarakat sangat menghormati keagamaan, kemajemukan dan prualisme yang hidup dan berkembang di Negara ini.

Hal ini sangat penting karena sesungguhnya perbedaan keagamaan, kemajemukan dan prualisme tersebut merupakan visi rancangan, kehendak karya ciptaan dan anugrah serta kekayaan maupun warisan dan para pendiri bangsa ini serta Tuhan kepada seluruh anak bangsa.

Lebih lanjut Gubernur menjelaskan, berdasarkan indeks kerukunan umat beragama, tahun 2016 Provinsi Papua Barat berada pada urutan ke-6 dengan nilai indeks 72,84 % hal ini menunjukan bahwa Pemerintah harus lebih memperkuat serta mengantisipasi tantangan – tantangan yang nantinya akan mengganggu stabilitas kerukunan umat beragama di Papua Barat.

“Berdasarkan nilai indeks saat ini kita berada pada urutan ke-6, kita harus lebih memperkuat kerukunan umat beragama, baik itu Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu dan Budha di Papua Barat dalam hal pembangunan mental dan spiritual guna merangkai kehidupan bersama yang pluralis dan rukun untuk menjadikan pancasila sebagai rumah bersama.

Dominggus Mandacan juga mengatakan bahwa selama kepemimpinannya sudah 3 kali berturut – turut melaksanakan ziarah keagamaan umat ke tanah suci yakni pada Tahun 2017 sebanyak 120 peserta, tahun 2018 sebanyak 400 peserta dan tahun 2019 sebanyak 180 orang peserta ziarah.

“Tahun ini porsi ziarah ke tanah suci sedikit menurun, karena Pemprov Papua Barat fokus pada pembangunan Kantor – Kantor pusat keagamaan baik itu bagi umat Muslim dan Kristiani,” tutur Mandacan.

Gubernur menambahkan, untuk menjamin hak – hak umat beragama di Provinsi Papua Barat, dirinya pastikan bahwa kegiatan ziarah keagamaan ini akan terus dilaksanakan secara rutin yang melibatkan seluruh denominasi umat.

Sementara itu Kepala Biro Mental dan Spiritual Hermus Indou dalam laporannya mengatakan, tujuan utama dari pelaksanaan ziarah ini adalah meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran dan keyakinan masing – masing umat serta memberikan kesempatan bagi para umat untuk berkunjung serta melihat dari dekat peristiwa – peristiwa religi sesuai dengan peradaban maupun sejarah agama masing – masing.

Selain itu pula meningkatkan kapasitas dan kompetensi disi dalam aspek pemahaman, pengetahuan serta pengalaman umat tentang perkembangan peradaban dan kemajuan pembangunan yang telah dicapai oleh Negara tujuan wisata sebagai modal motivasi dan pembelajaran bagi implementasi pembangunan didaerah. (HumasPapuaBarat)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah