Hardin Halidin Sebut Media Kunci Pengawasan Pilkada Papua yang Transparan dan Aman
pada tanggal
Friday 13 September 2024
JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Papua menggelar ‘Media Gathering’ bersama para insan pers di Jayapura pada Kamis, 12 September 2024 dengan tujuan untuk memperkuat peran media dalam pengawasan partisipatif pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Tanah Papua.
Ketua Bawaslu Provinsi Papua, Hardin Halidin menekankan pentingnya peran media dalam menciptakan Pilkada yang aman dan damai serta mencegah penyebaran informasi yang salah atau hoaks.
"Media sebagai pilar keempat demokrasi memiliki peran penting dalam melakukan kontrol dan pengawasan terhadap seluruh tahapan Pilkada, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan baik," ujar Halidin.
Ia menegaskan media berperan dalam menyampaikan informasi yang benar dan akurat kepada publik, yang menjadi fondasi penting dalam menjaga integritas proses demokrasi.
"Melalui pemberitaan yang tepat, kita dapat mencegah kampanye hitam, hoaks, dan hal-hal negatif lainnya yang bisa merusak proses Pilkada," katanya.
Selain itu, Halidin berharap media dapat mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dalam mengawasi jalannya Pilkada.
"Pengawasan partisipatif tidak hanya dilakukan oleh lembaga pengawas, tetapi juga oleh masyarakat yang salah satunya dimulai dari pemberitaan yang dihasilkan oleh rekan-rekan media," tambah Halidin.
Wartawan senior Papua, Syamsuddin Levi, juga menyoroti pentingnya peran media dalam Pilkada 2024.
Menurutnya, media tidak hanya berperan dalam melaporkan jalannya pemilihan, tetapi juga dalam memantau kandidat, partai politik, penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu, serta peran masyarakat sebagai pemilih.
Peran media sangat penting, bukan hanya untuk mengawasi kandidat dan penyelenggara, tetapi juga bagaimana masyarakat ikut serta secara aktif dalam Pilkada 2024.
Ia berharap melalui kerja sama yang erat antara Bawaslu dan media, Pilkada 2024 di Papua dapat berjalan lancar, transparan, dan bebas dari kecurangan, dengan masyarakat yang terinformasi dengan baik.
“Karena suara masyarakat sangat menentukan," ujar Syamsuddin. (Laura Sobuber)