-->

Kabupaten Deiyai

Kabupaten Deiyai
Kabupaten Deiyai merupakan daerah pemekaran Kabupaten Paniai  yang tediri atas 5 distrik dan 30 kampung dengan luas wilayah ± 41.231,6 km2 atau 412.316 ha. Distrik Bouwobado merupakan distrik yang memiliki wilayah paling luas yaitu 225,35 km2atau sebesar 54,66 persen dari luas Kabupaten Deiyai, sedangkan Distrik Tigi adalah distrik yang mempunyai wilayah paling sempit dengan luas 14,495 km2atau sebesar 3,52 persen dari luas Kabupaten Deiyai. Sedangkan luas wilayah Kabupaten Deiyai jika berdasarkan pengukuran sementara di lapangan yang mengacu pada titik- titik indikatif batas wilayah, diperoleh luasan sebesar 412.315,7 ha atau 4.123,6 Km2. Kabupaten Deiyai beribukota di Waghete yang terletak di dekat Danau Purba yakni Danau Tigi. Kabupaten Deiyai secara geografis terletak pada 40 02 42,12 Lintang Selatan dan 136o 16 48,32” Bujur Timur diketinggian 1.700 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 55 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Deiyai di Provinsi Papua, seperti yang tercantum pada BAB II dibagian ketiga tentang Batas Wilayah pada Pasal 5 (lima) Ayat 1 (satu), Kabupaten Deiyai mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

    Batas Selatan: Distrik Mimika Timur dan Distrik Mimika Barat Kabupaten Mimika
    Batas Utara:Distrik Yatamo Kabupaten Paniai
    Batas Barat: Distrik Kamu Selatan dan DistrikKamu Timur Kabupaten Dogiyai
    Batas Timur: Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai.

Kondisi Geografis

Secara umum topografi di Kabupaten Deiyai terkategorikan kondisi datar sampai terjal. Topografi daerah ini memiliki kemiringan hingga diatas 40%. Beberapa wilayah di Kabupaten Deiyai merupakan satuan lembah dengan kemiringan 0-15%,dan beberapa wilayah lainnya secara keseluruhan memiliki kondisi topografi yang cukup bervariasi yaitu antara 0 s/d 45%. Untuk ketinggian > 45% berada di sekitar wilayah tengah dan utara lalu kemudian mengarah ke timur. Sedangkan di bagian tengah mengarah ke barat serta bagian selatan, kondisi topografi umumnya datar dengan sebagian kawasan terdiri dari savana, rawa dan kawasan dengan tanah berlumpur. Kondisi topografi Kabupaten Deiyai secara umum didominasi oleh wilayah dengan relief pegunungan sedangkan sebagian kecil merupakan dataran yang mengelilingi Danau Tigi dan lereng kaki selatan dari pegunungan. Hal ini disebabkan lokasi kabupaten ini terletak pada wilayah jajaran Pegunungan Tengah Papua. Secara luasan, wilayah dengan ketinggian antara 1.500 – 3.000 m dpl memiliki luasan terbesar dalam wilayah Kabupaten Deiyai yaitu sebesar 146.474 Ha atau sekitar 35,52% dari total luas wilayah. Sedangkan wilayah dengan ketinggian antara 0 – 100 m dpl merupakan luasan terkecil yaitu sebesar 10.682 Ha atau sekitar 2,59% dari total luas wilayah.Data curah hujan di Kabupaten Deiyai dari tahun 1950-2011 yang diperoleh dari 77 Stasion Metrologi yang berada di sekitar Pegunungan tengah menunjukan bahwa cura hujan rata-rata tahunan terendah adalah sebesar 600mm yang tersebar di daerah dataran rendah, sedangkan curah hujan tahunan tertinggi sebesar 5.300 m yang jatuh sekitar pegunuungan tengah dari data tersebut curah hujan terendah rata-rata sebesar 220 m data tersebut angkat ini menunjukkan bahwa variasi urah hujan di wilayah ini tidak terlalu besar pada setiap musim atau setiap tahunnya.

Kependudukan

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Deiyai adalah 87.545 jiwa, yang terdiri atas 45.854 orang laki-laki dan 41.691 penduduk perempuan. Dari hasil Sensus Penduduk sebesar 42,03 persen penduduk Deiyai tinggal di daerah Tigi Barat, hal ini mengindikasikan penyebaran penduduk Deiyai paling banyak ada di daerah tersebut. Dari lima distrik yang ada di Kabupaten Deiyai, Distrik Kapiraya yang memiliki penduduk paling sedikit, hal ini tampak dari kecilnya persentase penduduk yang mendiami, yakni hanya sekitar 5,90 persen yaitu sebanyak 3.714 orang. Tigi Barat, Tigi dan Tigi Timur adalah tiga distrik dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, masingmasing berjumlah 26.476 orang, 14.620 orang dan 10.592 orang. Perbandingan laki-laki dan perempuan atau sex ratio di Kabupaten Deiyai adalah sebesar 102 persen. Dari lima distrik yang ada di kabupaten Deiyai, dua diantaranya memiliki sex ratio diatas 100 dan sisanya memiliki sex ratio di bawah 100. Sex ratio paling besar adalah Distrik Bowobado yaitu sebesar 129,90 persen. Rata-rata kepadatan penduduk di wilayah Kabupaten Deiyai tahun 2010 yaitu 15 jiwa/km2. Distribusi kepadatan penduduk tidak merata pada tiap-tiap distrik, yaitu kisaran kepadatan 3 – 101 jiwa/km2, maka diketahui bahwa Distrik dengan kepadatan tertinggi berada di Distrik Tigi yakni mencapai angka 101 jiwa/km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di Distrik Bowobado dan Kapiraya yakni hanya 3 jiwa/km2.

Jumlah OAP di Kabupaten Deyai pada tahun 2016 sebesar 87.024 Jiwa dan tersebar hampir di semua distrik.

Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Deiyai pada tahun 2012 sebanyak 32.000 jiwa atau 45,92 % dari jumlah penduduk.
Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting dalam menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu periode, yang juga memberi indikasi tentang perkembangan aktivitas perekonomian. Di Kabupaten Deyai pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan fluktuatif  pada tahun 2012 sebesar 7,79, di tahun 2013 10,9 di tahun 2014 11,52 kemudian mengalami fluktuasi tertinggi di tahun 2015 sebesar 12,87. Tetapi pada tahun 2016 kembali mengalami penurunan sebesar 7,91.
Indeks Pembangunan Manusia

Mengacu pada data tahun 2017, IPM kabupaten Deiyai pada tahun 2016 adalah sebesar 48,50. Angka ini meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 48,28 atau meningkat  0,22 point. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembangunan manusia di Kabupaten Deiyai selalu mengalami kemajuan. IPM Deiyai meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian Yahukimo dan meningkatnya kinerja pemerintah.

Pendidikan

Permasalahan umum yang dihadapi oleh Kabupaten Deiyai adalah keterbatasan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan baik berupa gedung sekolah, jumlah guru serta sarana penunjang-penunjang yang lainnya. Keterbatasan – keterbatasaan ini mengakibatkan rendahnya kualitas mutu lulusan anak didik di Kabupaten Deiyai.

Sesuai data tahun 2011, jumlah Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Deiyai sebanyak 46 unit dengan jumlah guru sebanyak 246 orang, SMP sebanyak 8 unit dengan guru sebanyak 89 0rang dan SMA sebanyak unit dan guru sebanyak 40 orang, SMK sebanyak 2 unit dan 17 orang guru.

Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan terutama peningkatan kualitas kesehatan masyarakat merupakan salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten. Deiyai, dimana kendala yang dihadapi dalam peningkatan kualitas kesehatan adalah keterbatasan sarana kesehatan dan jangkauan terhadap layanan kesehatan terutama keterbatasan ketersediaan tenaga dokter dan paramedis.

Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten Deiyai pada tahun 2012 masing terdiri dari Puskesmas sebanyak 10 unit, balai pengobatan sebanyak 12 unit dan Puskesmas Pembantu sebanyak 11 unit. Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2012 terdiri dari 7 orang dokter, 28 bidan dan 50 orang perawat, sarjana keperawatan sebanyak 19 orang, tenaga farmasi 8 orang dan tenaga sanitarian sebanyak 4 orang.

Pertanian

Potensi kesesuaian lahan terhadap kelayakan pengembangan jenis komoditas unggulan di Kabupaten Deiyai ialah komoditas ubi jalar sebagai varietas yang potensial dengan luasan lahan 6,602 tersebar di lima distrik di Kabupaten Deiyai. Jenis komoditas kedua yang memiliki luasan lahan terbesar ialah Kopi Arabika dengan luas lahan 3,045 tersebar di lima distrik.

Kehutanan

Kabupaten Deiyai, sebagian besar di dominasi oleh kawasan Hutan, baik hutan lindung maupun hutan produksi. Areal hutan di Kabupaten Deiyai sebagian besar berada di kawasan pegunungan dengan kemiringan diatas 25 % sedangkan sisanya merupakan hutan rawa dan hutan dataran rendah. penggunaan lahan hutan di Kabupaten Deiyai meliputi hutan (primer dan sekunder), hutan rawa primer, belukar rawa, semak belukar, pertanian lahan kering, permukiman, bandara, rawa, savanna, tanah terbuka, dan tubuh air. Dari semua penutup/penggunaan lahan yang ada hutan primer mempunyai hamparan yang paling luas (63 %) yang menempati wilayah pegunungan; selanjutnya hutan rawa primer (21 %) yang menempati wilayah dataran alluvial di selatan, dan selebihnya diduduki oleh hutan sekunder dan semak belukar berturut-turut 6,57 % dan 2,91 %. Adapun penutupan/penggunaan lahan yang lain relatif sangat kecil. Secara umum tunjukkan bahwa proporsi tersebesar (92,7 persen)lahan merupakan hutan.

Melihat proporsi luasan penutupan/penggunaan lahan yang ada seperti tersebut di atas, maka dominasi aktivitas manusia terhadap lingkungan di Kabupaten Deiyai hingga saat ini relatif masih kecil sehingga kondisi ekologi lingkungan di Kabupaten Deiyai dapat dikatakan masih sangat baik. Kondisi seperti ini perlu dijaga agar tidak terjadi bencana alam di waktu akan datang.

Perikanan

Sektor Perikanan Di Kabupaten Deiyai terdapat 1 (Satu) danau purba yakni Danau Tigi dan sungai-sungai serta rawah yang sangat potensial untuk pengembangan potensi perikanan air tawar. Masyarakat yang tinggal menetap di sekitaran danau bermata pencaharian sebagai nelayan atau penangkap ikan dengan menggunakan perahu tanpa motor. Jenis alat penangkapan ikan yang paling banyak digunakan adalah alat pancing dan jala ikan.

Pariwisata

Sektor pariwisata di Kabupaten Deiyai merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi tetapi belum dikembangkan secara serius.Potensi pariwisata ini terutama adalah daya tarik alam seperti Keindahan Panorama Danau Tigi, Tempat-tempat sakral yang menyimpan sejuta rahasia alam yakni Pulau Duamo dan Goa Batu di Debey Distrik Tigi Barat. Keanekaragaman flora dan fauna, daya tarik budaya dan atraksi seni di Distrik Kapiraya dimana burung cenderawasih merupakan salah satu hewan lindung yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. sedangkan atraksi budaya dan kehidupan pedalaman terdapat di 5 (Lima Distrik).

Transportasi

Transportasi Darat

Panjang jalan Kabupaten Deiyai 158,04 Km yang dikelompokkan dalam kondisi baik sepanjang 0.15 km, 15,44 km sedang dan buruk sepanjang 136,45 km.

Energi dan Air Bersih

Listrik

Kondisi penerangan di kabupaten Deyai terlihat dari perbandingan untuk pasokan listrik PLN 0%, Listrik Non PLN 49,7 %, bukan listrik 50,3%. Dari data ini terlihat Kabuoaten Deyai belum teraliri listrik dan masih mengandalkan swadaya masyarakat. Namun sejak 19 oktober 2016 PLN sudah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) milik Pemkab Deiyai yang berkapasitas 2 x 500 kVa atau 1 Megawatt (MW) guna menerangi Deiyai.

Dengan begitu, tanpa memiliki genset pun penduduk bisa mendapatkan listrik. Kedepannya PLN akan membangun pembangkit dan jaringan distribusi baru dalam rangka memperluas daerah layanan dan meningkatkan rasio elektrifikasi.

Air bersih

Kondisi kebutuhan air bersih di Kabupaten Deyai dapat dilihat dariperbandingan pengelolan berikut untuk pengguna Sumur bor/pompa 0,08%, Sumur terlindung 0,42% Sumur tak terlindung 1,8%, Mata air terlindung/tak terlindung 31,01%, Air hujan 66,69%. Jadi dapat dilihat untuk masyarakat di kabupaten Deyai masih memanfaatkan air hujan sebagai kebutuhan air bersih.

Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)

Pertumbuhan PDRB di Kabupaten Deiyai selama 3 (tiga) tahun yakni tahun 2009 – 2011 menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.Nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB Kabupaten Deiyai dapat dilihat dari harga konstan dan harga berlaku, dimana berdasarkan harga konstan, nilai dan kontribusi sektor pertanian adalah sektor yang memberikan sumbangan terbesar bagi PDRB Kabupaten Deiyai. Pada tahun 2010 sektor pertanian atas dasar harga berlaku memberikan sumbangan sebesar Rp. 127.337.510.000,- atau sebesar 56 % dari total PDRB Kabupaten Deiyai. Sedangkan sektor bangunan merupakan sektor yang selanjutnya memberikan kontribusi bagi pertumbuhan PDRB sebesar 19,6 %.Sedangkan untuk sektor listrik dan air bersih merupakan sektor yang tidak memberikan kontribusi bagi pertumbuhan PDRB Kabupaten Deiyai.Secara umum selama 3 tahun (2008 – 2010) Kontribusi pada setiap sektor menunjukkan tren yang selalu meningkat, hal ini merupakan indikasi yang baik terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan untuk nilai dan kontribusi sektor dalam PDRB yang didasarkan pada harga konstan sektor pertanian masih merupakan sektor yang memberikan sumbangan terbesar yaitu 64,90 % pada tahun 2010 dengan nilai Rp. 127.337.510.000,- nilai ini meningkat bila dibandingkan pada tahun 2009 dengan nilai Rp. 120.122.420.000,- dikuti dengan sektor bangunan 19,65% serta sektor jasa–jasa 14,61%. Sumbangan PDRB terendah berdasarkan harga konstan masih berasal dari sektor listrik dan air bersih yakni 0% dilanjutkan dengan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 0,305%.