-->

Kabupaten Supiori

Kabupaten Supiori
Kabupaten Supiori merupakan Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten ini dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2003, mempunyai wilayah daratan dengan luas sebesar 704,24 Km2 dan wilayah perairan seluas 5.993 Km2. Wilayah Kabupaten Supiori sebagian besar terletak di Pulau Supiori dan sebagian lainnya di Pulau Biak. Ibukota Supiori terletak di Sorendiweri, Distrik Supiori Timur, Kabupaten ini terletak antara 0055’-1031’ Lintang Selatan dan 134067’-136048’ Bujur Timur dengan luas wilayah  634,24 km2. Kabupaten Supiori terdiri dari 68 Pulau dimana sebagian besar pulau-pulau tersebut berpenghuni. Dengan demikian ciri kabupaten ini adalah kepulauan dan sekaligus kabupaten perbatasan antar negara karena berbatasan langsung dengan Negara Philipina dan Negara Kepulauan Palau, Distrik dengan wilayah terluas berada di Distrik Supiori Timur seluas 196,26 km2dan Distrik Supiori Utara adalah Distrik dengan luas wilayah terkecil yaitu 79,83 km2. Pada tahun 2016 Kabupaten ini terdiri dari 5 Distrik dan 38 Kampung, Distrik Supiori Timur memiliki jumlah Kampung terbanyak yaitu 10 Kampung dan Distrik Supiori Utara dengan jumlah Kampung paling sedikit yaitu 5 Kampung. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Supiori yaitu di bagian utara berbatasan dengan Samudra Pasifik, bagian selatan berbatasan dengan Selat Yapen, bagian barat berbatasan dengan Selat Aruri dan bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Biak Numfor.

Kondisi Geografis

Topografi daerah ini pada umumnya bergunung-gunung dan hanya pada beberapa bagian tertentu saja yang merupakan daerah datar hingga landai. Daerah yang datar dan landai tersebar di sepanjang pesisir pantai. Pada daerah yang datar dan landai inilah masyarakat membangun pemukiman, berkebun, berladang dan melakukan aktifitas ekonomi lainnya. Kondisi tanah pada umumnya merupakan perkembangan dari bahan induk dengan struktur batu kapur. Kondisi tanah yang saat ini cukup baik bagi pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Sebagian tanah lainnya merupakan tanah yang cukup subur dan potensial untuk berbagai usaha tani, baik tanaman holtikultura, tanaman perkebunan maupun tanaman industri.

Kondisi iklim, khususnya curah hujan cukup baik untuk mendukung usaha pertanian di daerah ini. Menurut klasifikasi smith dan fergusson iklim di Kabupaten Supiori termasuk tipe A/B dengan bulan basah terjadi selama 6 bulan, bulan lembab selama 4 bulan dan bulan kering selama 2 bulan.

Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Supiori pada tahun 2016 adalah 18.486 jiwa, yang terdiri dari 9.189 jiwa penduduk laki-laki dan 9.297 jiwa penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Supiori sebesar  98.84. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Supiori jumlah penduduk terbanyak berada di Distrik Supiori Timur sebanyak 5.718 jiwa dan terendah 1.910 jiwa berada di Distrik Supiori Utara, jumlah Rumah Tangga sebanyak 4.338, rata-rata penduduk per Rumah Tangga adalah 4,26. Kepadatan penduduk Kabupaten Supiori per km2 adalah 29,15 persen.

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Supiori menurut Data Badan Pusat Stastik Provinsi Papua mengalami kenaikan berturut-turut antara lain: tahun  2014 sebesar 59,70, tahun 2015 sebesar 60,09 dan tahun 2016 sebesar 60,59.

Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki maka akan semakin mudah seseorang tersebut mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan menyerap kemajuan teknologi. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan fasilitas dan tenaga pengajar yang memadai. Sampai dengan Tahun 2016, terdapat 15 unit TK, 40 unit SD, 11 unit SMP, 7 unit SMA dan 1 unit sekolah SMK. Sementara jumlah guru di tingkat TK, sebanyak 27 orang, Guru SD sebanyak 245 orang, Guru SMP sebanyak 123 orang dan Guru SMA dan SMK masing-masing sebanyak 113  dan 22 orang. Angka Melek Huruf (AHM) Kabupaten Supiori tahun 2015 sebesar 92,11 persen dengan kata lain terdapat 92,11 yang bisa membaca dan menulis di antara 10.000 penduduk Kabupaten Supiori yang berusia 10 tahun keatas, sementara berdasarkan data Susenas tahun 2015 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7-12 tahun mencapai 96,57 persen, umur 13-15 mencapai 100 persen, 16-18 tahun mencapai 84,91 persen.

Kesehatan

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kualitas kehidupan, meningkatkan usia harapan hidup dan mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk, Kabupaten Supiori berupaya meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan disertai tenaga kesehatan yang memadai baik kualitas maupun kuantitas. Pada tahun 2016, terdapat 1 unit Rumah Sakit yang berada di Distrik Supiori Timur, 5 unit Puskesmas yang tersebar di semua Distrik, 28 unit Puskesmas pembantu, 43 Posyandu dan 3 Polindes. Jumlah Tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Supiori yaitu: tenaga medis sebanyak 5 orang, tenaga keperawatan sebanyak 78 orang, tenaga kebidanan sebanyak 46 orang, tenaga farmasi sebanyak 7 orang dan tenaga kesehatan lainnnya sebanyak 33 orang, sementara Dokter spesialis sebanyak 3 orang, Dokter umum sebanyak 9 orang, dan Dokter gigi sebanyak 2 orang.

Pertanian

Penggunaan lahan pertanian di Kabupaten Supiori di dominasi oleh pertanian lahan kering berupa tegalan dan perkebunan dengan luas lahan sebesar 2486 Ha, sedangkan pertanian lahan basah belum berkembang. Sektor pertanian tanaman pangan tidak dapat di kembangkan secara optimal karena sebagian besar wilayah adalah hutan lindung (cagar alam). Pada tahun 2016 jumlah produksi tanaman sayuran di Kabupaten Supiori  antara lain: bawang merah sebanyak 77,8 ton, kankung 30,1 ton, kacang panjang 9,1 ton dan tomat 5,3 ton. Sementara jumlah produksi buah-buahan antara lain: durian sebanyak 56,1 ton, pisang 39,5 ton, mangga 34,9 ton, papaya 31,9 ton dan jeruk 24,9 ton.

Kehutanan

Menurut Data Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Supiori tahun 2016, luas kawasan hutan Kabupaten Supiori adalah 72.642,52 Ha yang terdiri dari: hutan lindung seluas 6.514 Ha, hutan suaka alam 41.900 Ha, hutan produksi terbatas 373 Ha dan areal pegunungan lain (APL) seluas 23 855,52 Ha, tidak terdapat areal yang di peruntukan bagi hutan produksi (HPK).

Peternakan

Melihat kondisi dan potensi daerah Kabupaten Supiori, pengembangan sektor peternakan diarahkan untuk pengembangan ternak sapi dan babi. Disamping itu pengembangan ternak lain­nya seperti unggas  tetap menjadi perhatian. Untuk pengembangan ternak sapi di wilayah Kabupaten Supiori Pemerintah daerah telah menyiapkan bibit ternak yang akan disebarkan kepada kelompok-kelompok peternak yang ada di Kabupaten ini. Pada tahun 2016 jumlah populasi ternak antara lain: babi sebanyak 1.297 ekor, kambing 558 ekor dan sapi sebanyak 103 ekor, sementara jumlah populasi unggas antara lain: ayam kampung 6.755 ekor, ayam pedaging 1.500 ekor dan itik manila se­banyak 500 ekor.

Perikanan

Wilayah Kabupaten Supiori terdiri atas kepulauan dan sebagian besar terdiri atas lautan, sehingga sebagian besar mata pencaharian penduduk tergantung pada hasil laut yaitu sebagai nelayan. Penyebaran pemukiman nelayan tersebar hampir diseluruh wilayah Kabupaten Supiori. Teknologi penangkapan ikan yang digunakan relatif masih sederhana yaitu sebagian besar masih menggunakan perahu tanpa motor. Sektor Perikanan di Kabupaten Supiori sangat potensial namum belum tergarap dengan baik karena keterbatasan sarana dan prasarana perikanan. Potensi perikanan sangat besar di daerah ini, dimana terdapat berbagai jenis komoditi hasil laut yang bernilai ekonomis tinggi  antara lain:

1. Berbagai jenis ikan pelagis seperti tuna mata besar (Thunnus obesus), tuna ekor kuning (Thunnus albacores), cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol (Auxis thazard), tenggiri (Scomberomorus sp), dan jenis ikan pelagis kecil lainnya.
2. Berbagai jenis ikan karang (ikan demersal)

3. Berbagai jenis udang barong (lobster)
4. Berbagai jenis kerang-kerangan, kepiting, ikan hias air laut serta binatang lunak lainnya.
5. Berbagai jenis Budidaya seperti:
    Budidaya Rumput Laut, potensi lahan le­bih dari 25.000 Ha
    Budidaya Keramba, potensi lahan lebih dari 10.000 Ha
    Budidaya air tawar (kolam), potensi lahan 10 Ha
6. Terumbu karang
7. Hutan bakau (Mangrove)
8. Padang lamun.

Pariwisata

Kabupaten Supiori kaya akan potensi wisata alam, wisata sejarah/religi dan wisata budaya, Kabupaten Supiori memiliki beberapa potensi obyek wisata alam yang tersebar di seluruh Distrik yang bisa dijadikan destinasi wisata. Beberapa obyek wisata alam yang ada di Supiori antara lain:

    Keindahan Alam Laut habitat terumbu karang yang indah
    Hutan Primer dan Habitat Burung di Kawasan Cagar alam
    Air Terjun
    Keindahan Pantai berpasir putih
    Hutan Manggrove
    Surving (Selancar Ombak)
    Gereja Korido/Tugu Van Hazel, Situs Injil masuk di Kepulauan Supiori

Tiga Kampung di Kabupaten Supiori telah di kembangkan ke tingkat nasional sebagai tujuan wisata dengan potensi kekayaan laut yang indah baik untuk wisata selam, selancar air, dan di dukung kekayaan budayanya yang khas, ketiga kampung tersebut adalah Pulau Rani, Yenggarbun, dan Sarwakar. Kawasan Industri Pariwisata, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Supiori.

Transportasi

Dari Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori dapat ditempuh dengan jalan darat sejauh 90 km dengan waktu tempuh 2-3 jam. Prasarana perhubungan darat di wilayah ini cukup memadai, secara umum semua distrik di Kabupaten ini dapat dicapai melalui jalan darat, jalan antara Kabupaten Biak Numfor dan Supiori telah terbangun sehingga mobilitas barang dan manusia antara kedua kabupaten ini cukup tinggi. Selain itu terdapat 2 pelabuhan laut yang dapat disinggahi oleh jenis kapal perintis yakni Dermaga Korido di Distrik Supiori Selatan dan Dermaga Sabarmiokre di Distrik Supiori Barat, kedua pelabuhan ini akan di kembangkan menjadi pelabuhan penumpang dan muat bongkar. Pemerintah Kabupaten Supiori, Papua pada tahun 2017 memprogramkan pembangunan dermaga pelabuhan perintis Korido di Distrik Supiori Selatan untuk membuka akses kebutuhan transportasi bagi masyarakat, pengembangan Dermaga Korido diharapkan bisa mendorong kelancaran distribusi hasil kebun masyarakat ke berbagai daerah di Provinsi Papua dan Papua Barat. Dengan pembangunan dermaga perintis diharapkan kapal bisa langsung singgah di Kabupaten Supiori.

Dinas Perhubungan Provinsi Papua menganggarkan Rp 80 miliar guna membangun dermaga perintis di 7 kabupaten untuk membuka akses transportasi air di wilayah tersebut. Salah satu dari 7 pelabuhan perintis yang dibangun tahun 2017 yaitu pelabuhan perintis Kabupaten Supiori.

Untuk perhubungan udara, Kabupaten Supiori mengandalkan Bandar Udara Frans Kaisiepo di Kabupaten Biak Numfor yang berskala Internasional. Bandara ini mempunyai landasan beton berukuran 3.570 m x 45 m dengan 2 (dua) buah tempat putaran (turning area) masing-masing berukuran 60 x 80 M. Bandar Udara Frans Kaisiepo mampu didarati semua jenis pesawat berbadan lebar, antara lain Airbus A-300, DC 10, B.737, B.747 dan sebagainya.

Energi

Listrik di Supiori dikelola oleh PLN Biak Numfor. Dari 5 kecamatan, baru 3 Distrik yang dilayani oleh PLN yaitu Distrik Supiori Timur, Distrik Supiori Utara dan Distrik Supiori Barat. Untuk Distrik Supiori Timur dan Supiori Utara, penyaluran jaringan listrik dilakukan melalui jaringan yang terintegrasi dengan Kabupaten Biak Numfor. Hal ini mengakibatkan data pembangkit tenaga listrik tidak bisa diperoleh karena datanya tergabung dalam satu pencatatan. Untuk Distrik Supiori Barat, pembangkit tenaga listrik dilakukan melalui pembangkit sendiri dan berupa listrik desa. Pada tahun 2016 jumlah produksi listrik di daerah ini sebesar 4.976.577 kwh, dengan jumlah energi listrik yang terjual sebanyak 4.631.187 kwh, sementara jumlah pelanggan PLN di Supiori pada tahun 2016 adalah 1750 pelanggan. Adapun jumlah bahan bakar yang di salurkan ke Kabupaten Supiori tahun 2016 adalah: premium sebanyak 526 kilo liter, minyak tanah 216 kilo liter dan solar sebanyak 170 kilo liter.

Pendapatan DOMESTIK Regional BRUTO (PDRB)

Total nilai tambah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang dihasilkan oleh aktivitas sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Supiori selama tahun 2015 adalah 830,385 miliar rupiah. Nilai tambah ini mengalami kenaikan sebesar 8.7 persen dari tahun 2015. Atas dasar harga konstan, nilai PDRB Supiori tahun 2016 sebesar 673,172 miliar rupiah. Nilai tambah ini mengalami kenaikan sebesar 4.43 persen dari tahun 2015. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan adalah sektor yang memberikan konstribusi tertinggi terhadap PDRB Kabupaten Supiori pada tahun 2016 yaitu sekitar 27.59 persen. Kontributor tertinggi kedua adalah Sektor Konstruksi, yaitu sekitar 26,54 persen, diikuti Sektor Administrasi Pemerintahan 22,13 persen. Pada tahun 2016, Kabupaten Supiori mengalami pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar Harga Konstan 2010 sebesar 4.43 persen. Pertumbuhan PDRB tertinggi di Provinsi Papua dialami oleh Kabupaten Mimika sebesar 12,84 persen.