-->

Proses Pencoblosan dan Perhitungan Suara Pemulu Legislatif 2014 Berlangsung Aman

KOTA JAYAPURA - Proses pencoblosan dan perhitungan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif di sejumlah kota di tanah Papua  berdasarkan pantauan wartawan dan sumber  majalahselangkah.com siang tadi, Rabu (09/04/2014) berlangsung  aman.

Banyak warga  datang ke TPS dan mereka mencoblos dengan aman.  Sejumlah TPS  yang diamati di sepanjang jalan Sentani-Abepura , Sentani dan Waena, Padang Bulan, Abepura, dan Kota Raja terlihat  warga antre untuk mencoblos.

Jhonny Lani (24), warga  Padang Bulan misalnya mengatakan, ia bersama teman-teman datang ke TPS 16 untuk menyalurkan hak  suaranya. "Saya sudah lihat, nama saya ada. Saya ikut memilih," kata dia.

Ketua RT II/ RW 06/ TPS 11 di Perumnas I, Waena, Tinje On mengatakan, masyarakat yang kebanyakan tinggal di RT-nya hampir sebagian besar sudah menyalurkan hak suaranya.

"Kami masih menunggu yang lain datang coblos. Kartu suara sudah dibagikan dari kemarin," kata Tinje.

Sementara, kontributor majalahselangkah.com  di Kabupaten Nabire dan Kabupaten Dogiyai melaporkan hal yang sama atas pantauannya.

Dilaporkan,  proses pencoblosan  dilangsungkan aman. Namun, kontributor majalahselangkah.com  belum memastikan keamanan proses pencoblosan di wilayah-wilyah terisolir di dua kabupaten ini.

Kapolres Nabire AKBP Tagor Hutapea berdasarkan pantauannya memastikan proses pencoblosan dan perhitungan hingga sore ini di dua kabupaten ini  berjalan aman.

Kabupaten Deiyai, Paniai, dan Timika juga melaporkan hal yang sama. "Kami baru keliling jadi tidak ada masalah. Semua aman. Tapi, distrik yang jauh dan terisolir kami belum tahu. Kami akan laporkan lagi," kata sumber majalahselangkah.com di Paniai.

M. Tabuni di Puncak Jaya melaporkan hal senada. "Sampai sore ini kami belum dengar ada masalah. Tadi siang, semua sudah coblos. Semua aman-aman saja. Keamanan juga memang banyak to, " tuturnya.

Masalah-masalah Klasik
Pencoblosan dan perhitungan berlangsung aman. Tapi, wartawan menemukan sejumlah masalah yang telah dianggap 'klasik'.

Salah satunya adalah keributan sejumlah warga di TPS 22 Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire karena sejak pagi tadi belum mendapatkan undangan sebagai pemilih.

"Kami semua ini sudah masuk DPT tapi kenapa undangan kami disembunyikan," kata salah satu warga di TPS 22.

Lain lagi. Sejumlah warga marah-marah di beberapa TPS Kelurahan Morgo Distrik Nabire Kota karena nama mereka tidak ada di DPT walaupun telah memiliki KTP.  Mereka tidak diperbolehkan untuk memilih.  Di Jayapura, sebanyak  173 orang di Asrama Tunas Harapan misalnya tidak memilih, walaupun nama mereka  telah diserahkan di Kelurahan Hedam sejak bulan Septemer 2013.

Sementara di TPS lain di Nabire, warga lain dapat memilih hanya dengan menunjukkan KTP.

Soal lain adalah keterlibatan anak-anak yang belum memenuhi usia pemilih. Anak SD dan SMP tampak antri untuk mencoblos.

Tampak juga  sejumlah spanduk, poster, dan stiker masih terlihat. Hal ini terlihat di sejumlah kota yang dipantau.

Dilaporkan juga,  surat suara tidak sah di sejumlah TPS di Nabire meningkat.  TPS 7 di SMP 5 Nabire misalnya  mencapai   puluhan hanya untuk DPRD, masih belum untuk DPRP, DPD, dan DPR RI.

Dipastikan surat suara tidak sah dapat saja mencapai ribuan karena banyak pemilih pemula yang melibatkan diri dan belum sempat mendapatkan informasi soal cara mencoblos.

Soal lain yang ditemukan di Jayapura misalnya,  TPS 40 di Perumnas III, Waena didapati kotak suara dalam kondisi belum segel.

Salah satu TPS di  Kelurahan Argapura Jayapura dilaporkan pencoblosan surat suara dilakukan sejak tadi malam. Sementara di kota lain, dilaporkan di atas kertas nama TPS-nya ada tetapi di lapangan tidak ada TPS-nya. [MajalahSelangkah]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah