-->

Yohana Yembis Sudah Yakin Magriet Christina Megawe jadi Pelaku Pembunuhan Angeline

JAKARTA - Magriet Christina Megawe atau Margaret telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Bali terkait pembunuhan anak angkatnya yakni Angeline.

Menanggapi hal itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise menyatakan sudah memiliki keyakinan bahwa otak pelaku pembunuhan siswa kelas II SD itu adalah Magriet.

"Itu sesuai firasat saya bahwa itu konspirasi. Siapa pun ibu harus tanggung jawab lindungi anaknya. Saya lihat rumahnya seperti itu enggak pantas untuk anak-anak tempati. Di sekolah katakan dia (Angeline) anak yang kurang diperhatikan. Bau Angeline yang enggak mandi, badan semakin kurus," ujar Yohana di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Selasa (30/6).

Yohana berharap pengadilan dalam menangani kasus kematian Angeline bisa memberikan hukuman seberat-beratnya kepada Magriet.

"Saya harapkan hukuman yang seberat-beratnya kepada Magriet. Karena anak harus dilindungi, anak itu yang gantikan kita. Karena anak adalah masa depan. Satu anak hilang, negara rugi besar. Jadi, harus dihukum seberat-beratnya sesuai yang diperbuat," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, setelah menjalani pemeriksaan selama lebih dari dua pekan, Kapolda Bali Irjen Ronny F Sompie akhirnya menyatakan Margriet sebagai tersangka pembunuhan bocah delapan tahun itu.

Dalam keterangannya, Ronny mengatakan Margriet untuk sementara ditetapkan sebagai pelaku utama pembunuhan Angeline. Penetapan ini berdasarkan alat bukti yakni keterangan tersangka Agustinus Tae dan hasil pemeriksaan forensik, serta ahli labfor sesuai tempat kejadian perkara.

Melalui penetapan sementara ini, berarti Margriet menjadi tersangka penelantaran anak dan tersangka pembunuh Angeline. Selain Margriet, sebelumnya Polda Bali telah menetapkan Agustinus Tae sebagai tersangka pembunuh Angeline.

Angeline yang dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015 ditemukan tewas terbunuh. Jasadnya dikubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margriet, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali pada 10 Juni 2015. [Okezone]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah