-->

TB Hasanudin : Pesawat Hercules C-130 Pernah Jatuh di Bandara Wamena

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanudin punya analisis sendiri soal jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara.

Purnawirawan Mayor Jenderal TNI AD yang juga anggota Komisi I DPR ini menyoroti usia pesawat yang sudah lanjut usia dan sering jatuh, salah satunya ketika jatuh di wilayah Pegunungan Tengah Papua, tepatnya di Kabupaten Jayawijaya.

"Jangan lagi ada hibah yang mahal, yang tipe C-130 ini kan pernah jatuh juga di Wamena, tapi tidak diketahui publik karena di hutan. Jadi memang seperti apa pun, tetapi ya bisa crack, sudah uzur lah," kata Hasanuddin di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/6).

Kejadian pada 11 Mei 2009 di Bandara Udara Wamena ini terjadi lantaran satu bannya lepas, Hercules C-130 milik TNI AU ini kemudian tergelincir. Ban yang lepas dikabarkan mengenai seorang warga.

Di Wamena, pesawat ini digunakan sebagai jenis pesawat kargo atau pengangkut militer, yang juga digunakan sebagai sarana transportasi warga di Papua.

Menurut Tubagus, seharusnya pesawat yang diproduksi tahun 1964 ini sudah tak dipakai lagi. Seharusnya sudah ada pergantian.

"Sebaiknya diganti. Ini bisa pro dan kontra, saat kita enggak punya uang ya perbaikan. Tapi, kalau ekonomi sudah bagus, beli saja yang baru," ujar politikus PDIP ini.

Lebih jauh, dia mengingatkan janji pemerintah untuk meningkatkan anggaran sektor pertahanan, dari 1,5 persen hingga 3 persen. Ia menegaskan sistem hibah alutsista harus dikaji ulang, bahkan dihentikan.

"Seperti apa pun kita misalnya di-overhold, tapi framenya bisa crack ini bisa diselidiki seperti apa? Tapi memang sudah uzur, sudah waktunya diganti, ada batas umurnya," ujar dia.

Pada Selasa (30/6) pukul 11.50 WIB, sebuah pesawat Hercules tipe C-130 jatuh di Jl Djamin Ginting, Medan, Sumatera Utara. Pesawat yang berbasis di Malang ini hendak terbang ke Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Agus Supriatna menyampaikan bila pesawat Hercules yang jatuh laik terbang. Pesawat membawa 101 penumpang dan 12 awak dari Lanud Soewondo, Medan. Namun baru dua menit terbang, pesawat meminta izin kembali return to base.

“Waktu mau balik terjadi musibah. Pesawat jatuh terbalik dekat ruko-ruko,” jelas Agus, Selasa (30/6/2015).

Pesawat dipiloti Kapten Penerbang Sandy yang disebut Agus sebagai pilot terbaik, berprestasi dan memiliki pengalaman.

“Evakuasi dilakukan sampai malam, ada alat penerang yang dipasang,” terang dia. [Detik]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah