-->

PT Freeport Indonesia akan Gunakan Rp 22,41 untuk Proyek Lanjutan

TEMBAGAPURA - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta PT Freeport Indonesia menggunakan komponen dan produk dalam negeri dalam membangun infrastruktur tambangnya dan operasional tambang.

"Freeport telah menjadi bagian dari industri nasional, maka perlu didukung oleh industri-industri lainnya. Sejalan dengan komitmen investasi dan operasi Freeport di Indonesia, saya minta mereka menggunakan lebih banyak produk yang sudah bisa dihasilkan di dalam negeri seperti baja dari Krakatau Steel, semen dari Semen Indonesia, batu bara dari PTBA dan lain-lain," kata Menperin saat mengunjungi kawasan tambang Freeport di Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (18/9).

Dari segi kualitas, kualitas produk Indonesia mumpuni untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan BUMN, swasta dan pemerintah. Faktor kedekatan lokasi juga menjadi keunggulan dibanding produk luar negeri.

Menperin berkunjung ke Timika bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

"Makanya, kami sengaja mengajak direksi BUMN antara lain Pindad, Dahana, Krakatau Steel, Pertamina, Semen Indonesia dan PT Bukit Asam ke sini,” tegas Saleh Husin.

Pada 2015 ini, Freeport Indonesia berencana membelanjakan dana untuk proyek-proyeknya sebesar USD 1,659 miliar atau sekitar Rp 22,41 triliun jika menggunakan perhitungan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Rp 13.500.

Rincian investasi yaitu sebesar USD 1,16 miliar belanja lokal dan USD 498 juta belanja impor. Pemerintah, ujar Saleh, berharap investasi yang besar itu idealnya mengalir juga ke perusahaan penghasil komponen dan manufaktur domestik.

Ini sekaligus menggerakkan aktivitas bisnis dan lapangan kerja, apalagi pemerintah sedang memacu ekonomi melalui paket kebijakan deregulasi pada pertengahan September kemarin.

Senada, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil meminta BUMN-BUMN mengkaji peluang kerja sama bisnis dengan Freeport.

"Misalnya membangun pabrik semen. Selain berpotensi menguntungkan, juga menumbuhkan ekonomi Papua," ujarnya pada kesempatan yang sama.

Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said berharap kerja sama yang nantinya terjalin dapat saling menguatkan kedua belah pihak.

Freeport menegaskan komitmen penggunaan produk dalam negeri. Per 10 Juli 2015, realisasi belanja lokal mencapai 36 persen atau sebesar USD 422 Juta.

"Kami membuka kesempatan pada BUMN dan perusahaan nasional untuk melakukan penjajakan, apa saja produk dan kerjasama yang dapat dijalin dalam format B to B (business to business)," kata Direktur Utama Freeport Indonesia, Maroef Sjamsuddin.

Lebih lanjut, PT Bukit Asam Tbk telah memulai pembicaraan dengan Freeport untuk mencukupi kebutuhan energi ke perusahaan ini. "Kami sudah memulai pembicaraan dengan Freeport.

Peluang yang bisa dilakukan adalah memasok batu bara bagi pembangkit listrik Freeport dan kerja sama pembangunan pembangkit listrik. Semoga segera terealisir," kata Direktur Utama PTBA Milawarma yang turut hadir di Freeport.

Penjualan ke perusahaan tambang ini, imbuhnya, bakal semakin menyeimbangkan pemasaran batu bara PTBA ke domestik dan ekspor. Sedangkan terkait pembangunan pembangkit, pihaknya optimistis mampu menjadi mitra proyek pembangkit Freeport baik di Timika maupun di lokasi pembangunan smelter di Gresik.

Khusus untuk semen, PT Semen Indonesia menegaskan rencana perusahaan untuk membangun pabrik semen di Papua bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura.

Dengan perkiraaan investasi USD 150 juta, BUMN itu mendesain pabrik dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Fasilitas produksi itu bakal dibangun pada 2016 dandijadwalkan beroperasi pada awal 2019. [Tribun]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah