Pemprov Papua Yakin Lakukan Swasembada Daging
pada tanggal
Wednesday 19 April 2017
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Peternakan setempat optimistis mampu berswasembada daging.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua Petrus Pasereng di Jayapura, Selasa, mengatakan kini Kabupaten Merauke dan Timika sudah mampu memenuhi kebutuhan daging di wilayahnya.
"Kabupaten Merauke sudah swasembada penuh mulai dari daging hingga telur, begitu juga dengan Timika dan ini membuktikan bahwa kedua wilayah tersebut sudah mandiri," katanya.
Menurut Petrus, Kabupaten Merauke sudah menjadi gudang ternak sehingga ke depan untuk memenuhi kebutuhan daging menjelang Idul Fitri khususnya daging kurban, masyarakat tidak perlu khawatir.
"Jadi khususnya untuk hewan kurban, berapapun yang diperlukan pasti ada meskipun ada perbedaan harga namun masih bisa dijangkau dan ditolerir," ujarnya.
Dia menjelaskan sejak beberapa tahun belakangan ini, Provinsi Papua sudah mulai berswasembada daging, untuk daging sapi dan telur tidak lagi mendatangkan dari luar, namun untuk daging ayam potong 40 persen masih didatangkan dari luar Papua.
"Untuk swasembada daging ini, kami berharap dapat menjadi eksportir dan bukan sekedar importir, di mana sudah diterjemahkan dalam program jangka menengah ini," katanya lagi.
Dia menambahkan selain daging sapi, ayam potong dan telur, pihaknya juga berupaya mencukupi kebutuhan daging babi dengan merelokasi tempat pembibitan yang awalnya dari Kampung Harapan Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura dipindahkan ke Koya Distrik Muaratami Kota Jayapura. (antara)
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua Petrus Pasereng di Jayapura, Selasa, mengatakan kini Kabupaten Merauke dan Timika sudah mampu memenuhi kebutuhan daging di wilayahnya.
"Kabupaten Merauke sudah swasembada penuh mulai dari daging hingga telur, begitu juga dengan Timika dan ini membuktikan bahwa kedua wilayah tersebut sudah mandiri," katanya.
Menurut Petrus, Kabupaten Merauke sudah menjadi gudang ternak sehingga ke depan untuk memenuhi kebutuhan daging menjelang Idul Fitri khususnya daging kurban, masyarakat tidak perlu khawatir.
"Jadi khususnya untuk hewan kurban, berapapun yang diperlukan pasti ada meskipun ada perbedaan harga namun masih bisa dijangkau dan ditolerir," ujarnya.
Dia menjelaskan sejak beberapa tahun belakangan ini, Provinsi Papua sudah mulai berswasembada daging, untuk daging sapi dan telur tidak lagi mendatangkan dari luar, namun untuk daging ayam potong 40 persen masih didatangkan dari luar Papua.
"Untuk swasembada daging ini, kami berharap dapat menjadi eksportir dan bukan sekedar importir, di mana sudah diterjemahkan dalam program jangka menengah ini," katanya lagi.
Dia menambahkan selain daging sapi, ayam potong dan telur, pihaknya juga berupaya mencukupi kebutuhan daging babi dengan merelokasi tempat pembibitan yang awalnya dari Kampung Harapan Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura dipindahkan ke Koya Distrik Muaratami Kota Jayapura. (antara)