-->

Dubes Jerman, Georg Witschel Kecewa dengan Jawaban Pemerintah Provinsi Papua

KOTA JAYAPURA - Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Dr Georg Witschel mengaku kecewa karena tidak mendapatkan hasil dan jawaban yang memuaskan dari Pemerintah Provinsi Papua, terkait dengan kunjungan kerjanya, Selasa (26/5).

Padahal dirinya membawa sejumlah investor, pengusaha, Kamar Dagang dan Industri dari Jerman, SKPD yang membidangi pertukaran pelajar dan mahasiswa untuk berdiskusi dengan pemerintah provinsi.

Delegasi negara Jerman yang dipimpin langsung Dubes Georg bertemu dengan pemerintah provinsi yang hanya diwakili Asisten bidang Umum Sekda Papua, Rosina Upessy

“Kami telah mengajukan beberapa pertanyaan tadi, sepertinya tidak terjawab dengan baik beberapa pertanyaan kami. Kita memahami ibu sendiri yang hadir. Sebab gubernur tidak ada disini, wakil gubernur tidak ada disini dan juga Sekretaris Daerah juga tidak ada disini. Jadi banyak pertanyaan kami yang tidak terjawab,,”tuturnya dengan nada kecewa.

Padahal menurutnya kunjungan delegasi Jerman kali ini adalah ingin melihat kemungkinan – kemungkinan untuk kerjasama melakukan investasi terutama di bidang energy, forest protestion, konservasi dan juga masalah lingkungan,

Dalam wawancaranya dengan sejumlah wartawan yang mangkal di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Georg Witschel juga memberikan contoh konkrit yakni di Papua Barat ada investor dari Jerman yang menginvestasikan sekitar lebih dari 10 juta euro.

“Akan tetapi disini kita mencari informasi yang bisa menarik investor terutama dari Jerman ke sini Tetapi kita belum mendapatkan informasi yang cukup, sehingga susah untuk mendapatkan calon investor nantinya datang ke Papua,”akunya.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan status tanah, menurutnya pertanyaan itu juga diajukan kepada Asisten bidang umum. Akan tetapi menurutnya jawabannya belum memuaskan
.
“Akan tetapi kita berharap dan optimis kita akan dapat informasi yang lebih akurat. Dengan walikota Jayapura dan juga Kadin termasuk pertemuan dengan Bupati Jayapura kemarin Senin (25/5),”ucapnya.

Dijelaskannya kunjungannya ke Papua adalah kali pertama dengan membawa delegasi yang cukup besar. Selain dirinya sebagai duta besar. Kemudian para pengusaha, kamar dagang Jerman. Ada Instansi yang mengurusi pertukaran mahasiswa.

“Ini pertama kali dalam konteks kedinasan kami datang ke Papua. Sayangnya disini tidak matang persiapannya. Padahal kami sudah mengurus surat kedatangan kami sejak satu bulan yang lalu. Jadi semua pertanyaan tadi tidak terjawab dengan memuaskan,”keluhnya lagi.

Untuk bidang pertukaran mahasiswa saat ini sudah ada, negeri yang terkenal dengan tim sepakbola berjuluk The Panser ini mengaku sudah ada lulusan 20 mahasiswa Indonesia dari Papua ke Jerman. Semalam dirinya juga melakukan makan malam bersama dengan para alumni dari Jerman ini.

“Kami pasti akan mencoba memperbaiki kerjasama dan tinjau ulang pilihan mahasiswa dan mahasiswi dan beasiswa ke Negara kami,”urainya.

Namun dari kunjungannya selama dua hari di Papua, para investor ini sangat tertarik dengan kelistrikan seperti tenaga listrik dan transmisi listrik dan juga pabrik semen.

“Karena kami melihat Jerman sangat kuat dibidang itu. Jadi kami berharap akan ada informasi yang lebih akurat dari pemerintah sini. Karena kami datang dengan cukup komplit. Akan tetapi belum ada kesimpulan yang menyenangkan,”tukasnya.

Padahal menurutnya saat berkunjung ke Kabupaten Jayapura, rombongan ini juga mengunjungi proyek proteksi lingkungan.

“Kami sudah mengunjungi proyek proteksi lingkungan di Distrik Yapsi. Kami sangat puas di Kab Jayapura. Hanya saja pagi ini (kemarin-red) kami kecewa karena informasinya tidak akurat,”ulang Georg lagi.

Seperti diketahui pertemuan ynag berlangsung selama satu jam lebih. Untuk mencari informasi tentang berbagai hal di Papua, Pertama soal Agri Bisnis, maining, pertambangan, kelistrikan, semen dan pendidikan.

Asisten bidang umum, Sekda Papua Rosina Upessy dalam pertemuan itu mengenai masalah tanah di Papua sering menjadi hambatan.

Dikatakannya semua tanah di Papua adalah milik Negara dan kalau investor berinvestasi menggunakan Hak Guna Usaha (HGU) dan kalau sudah hampir selesai masa kontraknya kembalikan kepada Negara.

Delegasi Jerman juga mempertanyakan soal perijinan yang sering menjadi hambatan. Akan tetapi Pemprov Papua menjamin ada pelayanan satu pintu/atap Pelayanan satu pintu untuk mempermudah ijin mereka berinvestasi/berusaha di Papua.

Sebelumnya rombongan Jerman juga telah bertemu dan berdiskusi dengan Pemkab Jayapura yang langsung dipimpin Bupati Jayapura Mathius Awaitouw. Rencananya Duta besar Jerman dan rombongan juga bertemu Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano serta Kadin Papua. [Antara]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah