Humas Diminta Turun ke Daerah Sampaikan Kebijakan Pembangunan
pada tanggal
Monday 25 May 2015
KOTA JAYAPURA - Workshop Peran Bakohumas Dalam Mendukung Tugas dan Kebijakan Pemerintah Daerah Papua, kemarin Rabu (20/5) yang berlangsung selama dua hari, menghadirkan tiga narasumber, diantaranya Kasubbid Informasi dan Dokumentasi bidang Humas Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri. Dra Nerlin Florentina.MS.i yang membawakan materi berjudul Pelaksanaan Tugas Kehumasan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Nerlin menegaskan peran humas harus menjadi corong dari pemerintah. Untuk itu dirinya meminta kepada humas untuk harus juga blusukan ke daerah guna menyampaikan berbagai informasi soal kebijakan pusat dan daerah yang jauh dari informasi.
“Harus kita akui bahwa saat ini, humas masih kurang berperan memberikan informasi. Gunanya blusukan agar kita dapat memberikan informasi terkait kebijakan dari pemerintah. Sebab masyarakat kita di pedalaman, banyak yang belum mengetahui kebijakan – kebijakan strategis yang telah diambil oleh pusat untuk mensejahterakan warga negaranya,”ujarnya.
Hal ini sesuai arahan dari Presiden RI Joko Widodo yang meminta kepada humas untuk sampai ke pelosok – pelosok guna memberikan informasi.
Ia juga mengingatkan agar bidang kehumasan yang berada di pemerintahan dapat juga merangkul media untuk menyampaikan program serta kebijakan pemerintah.
“Humas punya kewenangan untuk berbicara kepada masyarakat. Jika ada kabar atau informasi yang tidak benar menjelaskan terkait kebijakan gubernur, sehingga tidak ada miss komunikasi.Sebab susah memberikan kepercayaan kepada masyarakat kita saat ini. Tidak hanya di Papua saja, akan tetapi hampir seluruh daerah mempunyai persoalan yang sama,”akunya.
Sebab pemerintah ini rentan selalu disalahkan. Untuk itu dengan pers harus kerjasama yang baik guna kemajuan negara ini.
“Peran humas yang penting bagaimana bisa bersinergi dengan masyarakat, LSM, pihak Keamanan TNI/Polri,”tuturnya.
Namun dirinya juga mengingatkan bahwa tidak semua informasi harus disampaikan kepada publik. Ada yang terkecuali.
“Kita juga harus melihat, tentang sebuah informasi. Apakah boleh disampaikan atau tidak kepada public,”imbuhnya.
Kemudian terkait peran Bakohumas, diakuinya saat ini masih sebatas forum. Padahal kalau fungsi bakohumas dijalankan dengan baik. Maka perannya akan sangat bagus.
Sementara itu pemateri berikutnya Ketua Program Magister Administrasi Publik Universitas Cenderawasih Prof DR Agustinus Patem yang membawakan materi mengenai Peran Kehumasan Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Daerah.
Dalam paparannya Prof Agustinus mengatakan perguruan tinggi seharusnya berperan sebagai agen pembangunan. Dengan potensi sumber daya manusia berkualitas yang memadai, sehingga sudah sewajarnya bila perguruan tinggi di daerah harus mampu mengambil peran dalam pembangunan daerah dengan berkembang menjadi salah satu pusat keunggulan.
Sedangkan pemateri terakhir Kepala Biro Humas Setda Papua FX Motte yang memberikan Membangun Komunikasi yang efektif melalui. Peran Kehumasan.
Intinya FX Mote mengatakan Humas juga berperan memberikan kontribusi pemikiran.
Workshop yang berlangsung selama dua hari itu, diakhiri dengan pembentukan tim Bako Humas dengan menunjuk 10 orang yang dipercayai peserta workshop untuk menyusun draftnya. [Antara]
Nerlin menegaskan peran humas harus menjadi corong dari pemerintah. Untuk itu dirinya meminta kepada humas untuk harus juga blusukan ke daerah guna menyampaikan berbagai informasi soal kebijakan pusat dan daerah yang jauh dari informasi.
“Harus kita akui bahwa saat ini, humas masih kurang berperan memberikan informasi. Gunanya blusukan agar kita dapat memberikan informasi terkait kebijakan dari pemerintah. Sebab masyarakat kita di pedalaman, banyak yang belum mengetahui kebijakan – kebijakan strategis yang telah diambil oleh pusat untuk mensejahterakan warga negaranya,”ujarnya.
Hal ini sesuai arahan dari Presiden RI Joko Widodo yang meminta kepada humas untuk sampai ke pelosok – pelosok guna memberikan informasi.
Ia juga mengingatkan agar bidang kehumasan yang berada di pemerintahan dapat juga merangkul media untuk menyampaikan program serta kebijakan pemerintah.
“Humas punya kewenangan untuk berbicara kepada masyarakat. Jika ada kabar atau informasi yang tidak benar menjelaskan terkait kebijakan gubernur, sehingga tidak ada miss komunikasi.Sebab susah memberikan kepercayaan kepada masyarakat kita saat ini. Tidak hanya di Papua saja, akan tetapi hampir seluruh daerah mempunyai persoalan yang sama,”akunya.
Sebab pemerintah ini rentan selalu disalahkan. Untuk itu dengan pers harus kerjasama yang baik guna kemajuan negara ini.
“Peran humas yang penting bagaimana bisa bersinergi dengan masyarakat, LSM, pihak Keamanan TNI/Polri,”tuturnya.
Namun dirinya juga mengingatkan bahwa tidak semua informasi harus disampaikan kepada publik. Ada yang terkecuali.
“Kita juga harus melihat, tentang sebuah informasi. Apakah boleh disampaikan atau tidak kepada public,”imbuhnya.
Kemudian terkait peran Bakohumas, diakuinya saat ini masih sebatas forum. Padahal kalau fungsi bakohumas dijalankan dengan baik. Maka perannya akan sangat bagus.
Sementara itu pemateri berikutnya Ketua Program Magister Administrasi Publik Universitas Cenderawasih Prof DR Agustinus Patem yang membawakan materi mengenai Peran Kehumasan Perguruan Tinggi Dalam Pembangunan Daerah.
Dalam paparannya Prof Agustinus mengatakan perguruan tinggi seharusnya berperan sebagai agen pembangunan. Dengan potensi sumber daya manusia berkualitas yang memadai, sehingga sudah sewajarnya bila perguruan tinggi di daerah harus mampu mengambil peran dalam pembangunan daerah dengan berkembang menjadi salah satu pusat keunggulan.
Sedangkan pemateri terakhir Kepala Biro Humas Setda Papua FX Motte yang memberikan Membangun Komunikasi yang efektif melalui. Peran Kehumasan.
Intinya FX Mote mengatakan Humas juga berperan memberikan kontribusi pemikiran.
Workshop yang berlangsung selama dua hari itu, diakhiri dengan pembentukan tim Bako Humas dengan menunjuk 10 orang yang dipercayai peserta workshop untuk menyusun draftnya. [Antara]