-->

Umat GKI Klasis Mimika Diajak Jadi Saksi pada Hari Pentakosta

TIMIKA (MIMIKA) – Umat kristiani dimanapun berada harus aktif berpartisipasi dan bersaksi karena peringatan pencurahan Roh Kudus membuktikan bahwa semua orang percaya dipenuhi kuasa Allah Roh Kudus yang menghidupkan persekutuan jemaat untuk mengajarkan banyak orang tentang peran dan kerja kuasa Roh Kudus.

Pendeta I.S. Maran dalam renungannya di hadapan ribuan jemaat GKI se-klasis Mimika yang sedang mengikuti ibadah bersama di Jemaat Kasih Amamapare, Timika Indah mengingatkan kalau kuasa Roh Kudus ini dicurahkan bukan hanya untuk para orang lewi atau para pelayan-pelayan Tuhan , bukan hanya untuk keturunan harun dan orang yang melakukan tugas-tugas pelayanan seperti para majelis jemaat atau syamas dan diaken.

Roh Kudus dicurahkan bagi dan kepada semua orang di muka bumi dengan peristiwa itu sungguh terjadi 2000 tahun yang lampau ketika Tuhan Yesus terangkat ke surga. Bahkan 800 tahun sebelumnya, Allah melalui hamba-Nya Nabi Yoel telah mencanangkan pencurahan kuasa Roh Kudus ke tengah umat manusia.

“Sudah tidak ada lagi pemisahan karena kita sudah tidak hidup didalam dunia Perjanjian Lama. Allah sendiri telah mencabik tabir yang memisahkan bait Maha Kudus dan bagian bait Kudus dalam Rumah Allah u tuk menandai bahwa kuasa kemuliaan Tuhan melalui pencurahan Roh Kudus ini diperuntukkan kepada setiap umat manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat Dunia,” ujar Maran merefleksikan Firman Tuhan dalam Yoel 2 : 28-33 dalam suasana yang cerah dan khidmat.

Pentakosta, lanjut Pdt Maran, selain merupakan pesta panen raya sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih karena pertolongan Tuhan kepada umatNya. Ribuan tahun yang lampau disemarakkan setiap umat dengan mempersembahkan setiap hasil panennya menjadi korban persembahan di hadapan umat Tuhan. Pentakosta ini juga berarti pertanda bahwa penyertaan Tuhan yang tidak pernah berkesudahan terus dialami umat Tuhan sepanjang masa, bahkan hingga saat ini.

Hanya saja, jemaat kembali diingatkan bahwa dimasa kini tidak jarang terjadi kesenjangan pelayanan yang hanya dapat dilihat, terlaksana atau dilaksanakan hanya oleh kebanyakan para pendeta, majelis jemaat dan syamas serta diaken. Seakan-akan jemaat yang lain hanyalah penonton dan penikmat tugas pelayanan itu.

“Sementara Kuasa Roh Kudus ini dicurahkan tidak dengan hanya memilih para pelayan Tuhan dan majelis, tetapi setiap umat Tuhan yang percaya menerima kuasa Roh Kudus ini, Inilah yang harus menjadi pertanda bagi setiap umat Tuhan dimanapun saat, ini termasuk di Gereja Kristen Injili di Klasis Mimika ini. Setiap orang percaya harus terus menyaksikan peran kuasa Roh Kudus yang sudah dicurahkan Allah ini untuk bersekutu, bersaksi dan mengajarkan, serta melayani. Karena dengan hanya begitu menjadi nyata kerja pencurahan Roh Kudus yang sudah dikerjakan Allah bagi kita sekalian,” tandas pendeta menyemangati jemaat.

Diikuti sekitar 23 ribuan warga jemaat dari sekitar 27 jemaat GKI. Ibadah di halaman gereja GKI Kasih Amamapare Timika Indah ini menjadi semakin semarak dari hari ibadah biasanya. Dipadati jejeran tenda yang memenuhi bagian timur dari gedung gereja.

Kehadiran jemaat GKI se Klasis Mimika ini datang dan memadati halaman Timika Indah II itupun berlangsung dalam suasana akrab dan khidmat hingga perayaan selesai.

Pendeta Maran mengakhiri ibadah dengan berpesan agar ibadah peringatan dan perayaan Pentakosta ini hendaknya menjadi momentum bagi setiap anak-anak Tuhan Yesus memulai karya partisipasinya dalam jemaat masing-masing untuk membuktikan peran melalui persekutuan, kesaksian dan pelayanan. [SalamPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah