-->

Para Guru PAI RA-MA Kabupaten Kepulauan Yapen Antusias Mengikuti Setiap Sesi Materi

SERUI (YAPEN) - Sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh panitia penyelenggara kegiatan Workshop Bagi guru PAI tingkat RA-MA bahkan sekolah-sekolah umum lainnya, para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung selama satu hari pada Sabtu (23/5) di Madrasah Nurul Ilmi Nahdatul Ulama (MI-NU) Serui Kabupaten Kepulauan Yapen.

Setelah penyampaian materi pertama oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen, Pdt. Amsal Yowei, SE. M.Pd.K tentang “Kebijakan Kementerian Agama dalam pembangunan di bidang pendidikan agama dan Keagamaan”, kemudian dilanjutkan oleh Nara sumber dari DIKPORA, Darmaji, S,Pd selaku Wakasek bidang kurikulum SMA N 1 Serui, dengan membahas mengenai perangkat pembelajaran.

Darmaji memberikan gambaran dan hal – hal pokok yang harus diperhatikan di dalam mempersiapkan diri sebagai pendidik yakni ; Kalender pendidikan sebagai acuan atau pijakan kerja guru dalam setahun proses pembelajaran, program Tahunan, program semester, silabus , RPP, soal, daftar hadir dan daftar nilai.

Pada akhir pertemuannya, Darmaji meminta kepada sekuruh peserta mempresentasikan RPP masing masing berdasarkan pada tingkat satuan sekolah masing-masing yang terdiri dari 4 kelompok satuan pendidikan yaitu kelompok TK /RA, SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/ SMK/MA.

Berkaitan dengan perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh seorang guru, pada sesi selanjutnya kemudian diisi oleh Pengasaw PAI, Dra. Rusni dengan membawakan materi mengenai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam hal ini, Rusni menyempatkan waktu untuk membahas mengenai metode pengajaran yang dapat digunakan pada tingkat satuan Pendidikan sekolah masing-masing yang juga dinyatakan dalam bentuk RPP yang terdiri dari Standar Kompetensi , Kompetensi Dasar, Alokasi Waktu, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran ; kegiatan pembuka, kegiatan inti (eksplorasi dan elaborasi), kegiatan penutup, soal, dan penilaian.

Dalam penjelasannya, Rusni mengingatkan bahwa sebagai seorang pendidik, guru tidak akan pernah terlepas dari proses belajar mengajar dikelas, sehingga di dalam proses tersebut ada bagian yang disebut model pembelajaran. Dalam prakteknya, Implementasi metode pembelajaran interaktif dalam KTSP dapat dilakukan dalam bentuk tantangan jika materi pembelajaran tersebut bersifat luas dan kompleks yang disertai dengan alokasi waktu yang tidak cukup, tetapi menggunakan metode yang variatif dan efektif dan tuntutan akan pembelajaran yang kontekstual.

Sebagai contoh dari metode tersebut, peserta workshop dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran dengan model belajar Make-a match (mencari Pasangan), serta cara berinteraksi dengan siswa dengan harapan proses pembelajaran Yang Paikem (Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan), untuk para siswa agar dapat mengikuti materi pelajaran yang diberikan sesuai dengan tema pembelajaran.

“Jadi apabila tidak terjadi proses belajar pada siswa dalam hal ini tidak adanya interaksi antara guru dan siswa, maka dapat dikatakan proses pembelajaran tersebut tidak berhasil.” Ujar Rusni dengan mengakhiri materi mengenai metode atau pola pembelajaran .

Materi selanjutnya yang merupakan materi terakhir dalam workshop tersebut dibawakan oleh Kasi Pendais Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen, H. Abubakar Karepesina, S.PdI dengan judul materi “Kedisiplinan Kehadiran Guru”. Dalam penyampaian materinya, Abubakar memulai dengan membahas peraturan direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1 Tahun2013 tentang Disiplin Kehadiran Guru, penentuan hari dan jam kerja guru yang terdiri dari pasal 1-3, beban mengajar guru pasal 4, hari libur pada pasal 5, system pengisian daftar hadir pada pasal 6-12, serta pengawasan dan sanksi pada pasal 13-14.

Setiap bagian-bagian yang telah dibahas merupakan hal pokok yang harus dipedomani dan diperhatikan oleh seorang pendidik guna memperoleh hasil pengajaran yang maksimal dan di dalam proses belajar mengajar sekaligus dalam mendisiolinkan diri untuk menjadi teladan bagi anak didik masing-masing pada tingakat satuan pendidikan saudara.” Kata Abubakar mengakhiri ulasan materi tentang kedisiplinan kehadiran guru tersebut. [KemenagPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah