-->

SMP Negeri 9 Kota Sorong Pungut Rp 4 Juta dari Siswa Baru

KOTA SORONG – Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Kota Sorong, M. Sabring baru-baru ini mengakui jika biaya pendidikan di sekolahnya sebesar Rp 4 juta.

Seperti diberitakan CahayaPapua.com, pungutan itu untuk kepentingan siswa juga, sebab ada beberapa ruangan guru dan beberapa ruangan kelas yang rusak pasca kebakaran tahun lalu ditambah pembayaran beberapa guru yang berstatus honorer.

Sabring mengaku pihaknya pernah meminta bantuan perbaikan ruangan kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kota, namun belum terjawab.

“Saya merasa risih ketika kedatangan tamu dari Pusat maupun dari Provinsi Papua Barat, lantaran ruangan tidak memadai sehingga inilah yang menjadi alasan pihkanya membebani siswa dengan biaya tersebut," jelas Sabring.

Meskipun demikian, Ia mengatakan bahwa SMP Negeri 9 Kota Sorong merupakan sekolah berstandar nasional dan berkualitas di Kota Sorong, jadi orangtua siswa jangan meragukan jika menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 9.

Ditempat terpisah Sekolah Menengah Pertama Negeri l Kota Sorong melalui Wakil Ketua Panitia Penerimaan Siswa baru, Anton Waimbo,SE , mengakui jika biaya pendidikan di sekolahnya sebesar Rp 3.500.000.

Tingginya biaya yang dikenakkan kepada murid baru tahun ini dikarenakan sekolah hanya mendapatkan batuan BOS saja, sementara bantuan dari provinsi Papua Barat tidak ada.

“Ini yang membuat sekolah mau tidak mau membebankan Rp 3.500.000 kepada orangtua wali murid,” terangnya.

Anton Waimbo berharap DPRD Kota Sorong dapat memperjuangkan Bosda di Kota Sorong, sehingga sekolahnya tidak lagi mengenakkan biaya yang cukup tinggi kepada orangtua wali murid. [CahayaPapua]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah