-->

Cari Pesawat di Okbape, Freeport, Trigana, AMA dan Susi Air Turunkan 7 Unit Pesawat

KOTA JAYAPURA - Perusahaan maskapai penerbangan di Papua turut membantu proses pencarian dan evakuasi para korban pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 yang jatuh pada Minggu, (16/8).

Maskapai Trigana mengerahkan tiga pesawat, yakni jenis Twin Otter, Pilatus, dan ATR; maskapai Assosiation Mission Aviation (AMA) menerjunkan pesawat jenis Pilatus dan Karavan. Ada pula maskapai penerbangan Susi Air yang menurunkan satu pesawat jenis Pilatus.

"Serta satu helikopter milik PT Freeport Indonesia jenis Heli Bell 142, yang mampu terbang rendah," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB Soelistyo saat memberikan keterangan pers di Bandara Sentani, Senin, 17 Agustus 2015.

Menurut Soelistyo, petugas SAR juga telah melakukan sejumlah analisa dalam operasi rescue pesawat Trigana pada hari ini, yakni dengan terus menggali informasi dari masyarakat yang menyebutkan pesawat jatuh di Distrik Okbape. "Tapi sampai saat ini belum terkonfirmasi," katanya.

Cara berikutnya, kata Soelistyo, melakukan koordinasi dengan Kepala BIN, Sutiyoso, dengan menggunakan sistem yang disebut dengan location dispraking atau mendapatkan signal handphone terakhir yang bisa dimonitor. “Berbagai analisis tadi terus digali dan dimonitor untuk pencarian jatuhnya pesawat,” jelasnya.

Pada Senin pagi, 17 Agustus 2015 tadi, sekitar pukul 08.50 WIT, serpihan pesawat Trigana Air Service jenis ATR 42 PK YRN dengan nomor penerbangan IL 267 diduga ditemukan pada koordinat 04 derajat 49 menit 289 Lintang S, 140 derajat 29 menit 953 BT, di ketinggian 8.500 kaki atau 7 mil dari landasan Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang. [Tempo]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah