-->

BTM Nilai Penerapan Polmas jadi Dasar Keamanan dan Ketertiban Kota Jayapura

KOTA JAYAPURA - Walikota Jayapura DR. Benhur Tommi Mano, MM menyatakan pembentukan model implementasi Polmas merupakan pondasi utama dalam memelihara keamanan dan ketertiban di kota Jayapura.

Hal tersebut disampaikannya dalam saat membuka Seminar Pembentukan Pilar Polmas, penentuan model implementasi Polmas, yang digelar di lantai 7 Hotel Said Papua,  Rabu (4/11).

Sekda kota Rasmus D. Siahaya, SH, MM mewakili Walikota Jayapura membuka secara resmi kegiatan seminar yang digelar Kepolisian Resort Kota Jayapura bekerja sama dengan Internasional Organization for Migration (IOM) yang ditandai dengan penabuhan tifa.

Selain Sekda Kota, turut hadir Direktur Bimas Polda Kombes H.E.B Dehem, Kabagren AKP. Muhamad Wafir Papua, Project Manager Internasional Organization for Migration ( IOM) Police Project Peter Kern, tokoh-tokoh paguyuban, tokoh agama, Ketua PWI Papua, NU, Aliansi Demokrasi untuk Papua, dan Papeda institut, serta pengurus Karang Taruna kota Jayapura.

“Kota Jayapura merupakan bagian dari wilayah Indonesia, yang memiliki keragaman budaya, sejarah, adat istiadat dan bahasa baik masyarakat asli Papua dan juga suku bangsa lain yang hidup dan lahir di kota ini,” ungkap Walikota dalam sambutan yang disampaikan oleh Sekda Kota Jayapura.

Sebagai tempat tinggal beragam suku bangsa dan agama sehingga disadari bahwa potensi gangguan keamanan dan ketertiban seperti konflik horisontal antara kelompok masyarakat, pembunuhan, miras dan tindak kriminal lainnya.

Hal ini juga terlihat dari beberapa kejadian di wilayah kota Jayapura beberapa waktu lalu sehingga untuk itu semua diminta bahu-membahu untuk menciptakan keamanan dan ketertiban.

“Pemerintah, masyarakat bersama TNI-POLRI melalui kemitraan terus berupaya menjaga, memelihara keamanan dan ketertiban. Dan itu harus dimulai dari lingkungan paling kecil, mulai dari keluarga, lingkungan tempat tinggal, kampung-kampung, tempat umum, hingga tempat kerja termasuk sekolah,” paparnya.

Peter Kern yang mewakili organisasi Internasional untuk migrasi (IOM) mengatakan bahwa saat ini di benua Eropa sedang ada pergerakan penduduk besar-besaran dari Suriah, Timur Tengah ke  Eropa.

“Hal yang sama juga ketika terjadi bencana atau hal yang menyebabkan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lainnya,” terangnya.

IOM bekerja untuk mengurangi angka perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Dan sebaliknya berupaya agar penduduk tersebut tinggal tetap dengan keluarga mereka di tempat asal mereka.
“Saat ini juga IOM bekerja sama dengan kepolisian terkait Police Project dan ingin mengupayakan agar masyarakat merasa aman di kampung halaman mereka sendiri,” ucap Kern.

Jelasnya lebih lanjut, ketika tidak ada rasa aman maka investasi dan perekononiam tidak akan bisa berjalan baik di lingkungan tempat tinggal mereka. Karena apabila tidak ada investasi maka tidak ada pekerjaan sehingga masyarakat harus berpindah ke tempat lainnya untuk mencari kerja demi kehidupan yang lebih baik.

“Saat ini kita duduk bersama untuk mengupayakan agar perpindahan atau migrasi bisa kita hindari,”  lanjut Kern seraya menambahkan bahwa seminar yang dilaksanakan saat ini bertujuan untuk melakukan komunikasi antara semua pihak. [Dharapos]

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah