-->

TNI Nilai Serangan Bersenjata ke Warga Sipil di Puncak Tanda Front OPM Sudah Frustasi

TNI Nilai Serangan Bersenjata ke Warga Sipil di Puncak Tanda Front OPM Sudah Frustasi.lelemuku.com.jpg

JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan serangan bersenjata kelompok separatis di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua merupakan tanda bahwa ketiga front OPM sudah frustasi.

"Front politiknya frustasi karena upaya menggagalkan revisi UU Otsus tidak berhasil. Front bersenjata frustasi karena posisinya makin terjepit dengan operasi penegakan hukum yang digelar Polri dibantu TNI. Front klandestinnya juga frustasi karena modusnya di bidang media sudah terbongkar," kata dia kepada Lelemuku.com pada Jumat siang (16/4/2021).

Suriastawa mengatakan jurnalis dan media pro kelompok separatus aktif menyebar berita bohong dan memutar kejadian lama seolah baru saja terjadi.

"Kemarin media pendukung OPM memuat berita tentang kaburnya oknum prajurit TNI dari Yonif 410. Walaupun hal itu benar, tetapi kejadiannya tanggal 12 Februari 2021 yang lalu, bukan kejadian baru dan sudah diberitakan di media. Oknum prajurit tersebut kabur dari pos tanpa membawa senjata dan sampai saat ini tidak jelas keberadaannya" imbuh Suriastawa.

Dia juga menghimbau kepada masyarakat di Ilaga dan sekitarnya untuk lebih berhati-hati dan waspada akan aksi teror front bersenjata OPM yang saat ini sedang frustasi.

Kelompok separatis dalam beberapa hari terakhir kembali melakukan serangan yang menyerang masyarakat sipil. Yang terkini adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA), Ali Mom (16 tahun) di kampung Wuloni distrik Ilaga kabupaten Puncak yang ditembak pada Kamis (15/4/2021).

"Almarhum Ali Mom dicegat, dibacok dan ditembak ketika mengantarkan pesanan pinang ke kampung Wuloni" ujar Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia membenarkan hal tersebut.

Korban yang merupakan pelajar kelas 2 SMA ini tewas ditempat dan baru bisa dievakuasi pada

"Mengingat pada saat kejadian hari sudah gelap dan lokasi tersebut sangat rawan, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan" ujar Kapolres.

Pembunuhan terhadap pelajar ini, menambah daftar penembakan yang dilakukan kelompok tersebut. Dalam minggu ini, sudah 4 orang menjadi korban penembakan.

Selain dua orang guru Oktavianus Rayo dan Yonathan Renden, KKB membunuh seorang tukang ojek atas nama Udin dan kemarin membunuh pelajar Ali Mom..

Menurut Kapolres, selain melakukan aksi pembunuhan, KKB juga melakukan aksi teror pembakaran sekolah, rumah guru, memeras warga dan membakar helikopter. (Noci)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari  Papua Untuk Semua di Grup Telegram Papua Untuk Semua. Klik link https://t.me/PapuaCom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Papua Untuk Semua - Jendela Anak Tanah